Semakin matang usia saat menikah, semakin dewasa
Berdasarkan data dari Pew Research Center yang dikutip dari laman Women's Health, menunjukkan bahwa mereka yang menikah sebelum berusia 23 tahun, cenderung berisiko mengalami perceraian.
Lebih lanjut lagi, para peneliti meyakini bahwa memutuskan menunda menikah selama beberapa tahun dapat semakin menghidupkan rumah tangga yang lebih ideal dan mapan.
Selain itu, tingkat risiko perceraiannya pun juga jauh lebih rendah.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah studi Journal of Political Economy pada 2008 menemukan bahwa saat menunda pernikahan, maka kamu akan menghadapi risiko perceraian yang lebih rendah.
Sejalan dengan hasil penelitian Institute for Family Studies yang dikutip dari laman Kompas.com, menemukan fakta bahwa menikah di usia muda sangat berisiko tinggi terhadap perceraian.
Baca Juga: Sebelum Perempuan Menikah, Harus Ada Perencanaan Keuangan Ini
Ditemukan fakta lainnya yang mengungkapkan tren perceraian tersebut pun semakin menurun seiring bertambahnya usia seseorang yang menikah.
Salah satu faktor yang membuat hubungan lebih langgeng saat menikah di usia mapan adalah faktor kedewasaan
Istilah dewasa di sini bukan hanya mengenai umurnya, namun juga dilihat dari segi kecerdasan emosional dan kematangan pola pikir.
Ketika menginjak usia pertengahan 20-an, seseorang terhitung sudah cukup dewasa untuk menghadapi beragam masalah.
Selain itu, semakin dewasa seseorang hal ini mengartikan ia telah menghabisakan banyak waktu untuk mencari jati diri dan mengetahui apa yang sebenarnya ia butuh dan inginkan dalam hidupnya.
Lebih lanjut lagi, kematangan usia ini juga membuat mereka lebih memahami apa yang menjadi hak dan tanggung jawab mereka, serta memiliki kematangan fisik dan finansial yang lebih stabil.