Parapuan.co - Istirahat di malam hari saat kondisi tubuh sedang stres memang cukup sulit dan menantang ya, Kawan Puan.
Apalagi selama pandemi Covid-19 ini yang berpengaruh pada segala aspek kehidupan, bahkan kesulitan tidur atau insomnia menjadi masalah yang sering terjadi.
Bisa jadi Kawan Puan mengalami Coronasomnia.
Coronasomnia adalah insomnia karena stres selama pandemi Covid-19 dan segala hal lain yang berubah karena virus.
Coronasomnia ini bisa mengganggu kualitas tidur menjadi lebih buruk, terlebih jika stres yang dialami tidak hanya fokus pada satu bidang masalah.
Baca Juga: Bisa Mengakibatkan Stres dan Panik, Ketahuilah Ini 7 Tipe Overthinking
Pengertian Coronasomnia
“Coronasomnia atau covidsomnia, adalah istilah untuk menggambarkan masalah tidur terkait stres akibat pandemi COVID-19,” kata psikolog perilaku dan gangguan tidur Michelle Drerup, PsyD, kepada Cleveland Clinic.
Menurutnya, masalah tidur dan virus corona berjalan beriringan dan menyatakan bahwa stres dan tidur tidak bisa bercampur.
“Semua jenis stres sering menjadi pemicu utama insomnia, kesulitan tidur atau bangun, dan ketidakmampuan untuk kembali tidur,” ujar Michelle.
Tingkat stres meningkat selama pandemi karena berbagai alasan, termasuk kesepian, kesulitan ekonomi, perubahan pada pekerjaan dan sekolah, dan menghadirkan tantangan pengasuhan.
Penyebab Coronasomnia
“Peningkatan masalah tidur, khususnya insomnia, telah terbukti menjadi perhatian di seluruh dunia,” kata Michelle.
Ia menerangkan, peningkatan gangguan tidur disebabkan oleh meningkatnya stres dan kecemasan yang ditimbulkan karena pandemi, termasuk dampak ketidakpastian dan rentetan informasi yang terus-menerus didapatkan saat ini.
"Rutinitas normal dan tingkat aktivitas sehari-hari kita telah terganggu dan ini kemungkinan berdampak negatif pada tidur bagi banyak orang," ujar Michelle.
Baca Juga: Stres dan 4 Bahaya Olahraga Berlebihan Bagi Tubuh, Apa Saja?
Bahkan, pemikiran sampai kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir turut mengundang stres yang tidak berkesudahan.
“Kami mengalami kelelahan pandemi atau kelelahan akibat Covid-19 yang dapat berdampak negatif pada tidur,” kata Michelle.
Menurutnya, menghabiskan waktu lebih banyak di rumah, sekolah atau bekerja dari rumah, menghindari pertemuan dan tempat umum, mengenakan masker dan tidak dapat melakukan aktivitas 'normal' telah berkontribusi pada peningkatan stres.
Selain kecemasan yang disebabkan oleh pandemi, jarak sosial dan karantina dapat menyebabkan lebih banyak isolasi dan depresi yang juga dapat menyebabkan masalah tidur yang signifikan.
Dampak Coronasomnia bagi Kesehatan
Michelle menjelaskan, semua stres dan kurang tidur dapat memiliki dampak negatif yang besar pada kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Salah satu kekhawatiran yang khusus untuk pandemi adalah efeknya pada sistem kekebalan tubuh.
“Ketika seseorang kurang tidur secara kronis, mereka cenderung menurunkan kekebalan dan itu membuat kerentanan kita terhadap virus lebih tinggi,” kata Michelle.
Kurang tidur juga berdampak negatif pada perubahan emosi dan suasana hati.
Baca Juga: Musik dan Bunyi-bunyian Ini Bisa Redakan Kecemasan, Bikin Lebih Fokus dan Tidur Nyenyak, Lho!
“Ketika kita mendapatkan jumlah tidur yang sehat, kita cenderung memiliki fungsi kognitif yang lebih baik,"
“Sehingga hal-hal seperti ingatan dan pengambilan keputusan dapat dipengaruhi oleh kurang tidur,” tambahnya.
Gangguan tidur kronis berpotensi menyebabkan masalah kardiovaskular dan metabolisme yang memburuk, termasuk peningkatan risiko kenaikan berat badan, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
Jadi, Coronasomnia akibat stres seleama pandemi Covid-19 ini cukup mengganggu kesehatan dan kualitas tidur yang buruk ya, Kawan Puan.(*)