Parapuan.co- Kawan Puan, faktanya banyak perempuan yang digaji lebih rendah daripada pria dan dituntut untuk di rumah saja.
Hal itu ternyata berdampak negatif pada tabungan dan investasi mereka di masa depan.
Menurut survey NerdWallet.com yang dilansir oleh entrepreneur.com, ada setengah populasi orang di Amerika (50%) yang percaya bahwa perempuan lebih lemah daripada pria dalam hal investasi jangka panjang.
Survey yang dilakukan pada bulan Juli 2021 tersebut menunjukkan kelemahan sistemik yang diakibatkan aturan sosial yang diskriminatif tersebut.
Meski nantinya di masa depan berhasil menabung dan berinvestasi, aturan sosial yang diskriminatif ini tetap menjadi masalah bagi perempuan.
Berikut lima cara mengurangi kekurangan dana di masa depan yang kerap terjadi pada perempuan:
Baca juga: Sebelum Perempuan Menikah, Harus Ada Perencanaan Keuangan Ini
1) Evaluasi resiko yang dimiliki
Dilansir dari entrepreneur.com, sekitar 1 dari 6 orang Amerika (16%) percaya bahwa perempuan lebih menghindari risiko daripada pria.
Bagi survei NerdWallet, hal itu adalah kerugian investasi jangka panjang.
Memang penting untuk mempertimbangkan dan mengakui toleransi risiko pribadi saat memilih investasi.
Namun jika Kawan Puan terlalu menghindari risiko di pasar saham, hal itu akan membuat tujuan keuangan di jangka panjang.
Mungkin Kawan Puan perlu mengevaluasi kembali strategi yang digunakan saat berinvestasi dengan cara diversifikasi.
Diversifikasi adalah salah satu cara efektif untuk mengurangi risiko saat berinvestasi di pasar saham sambil tetap mengembangkan portofolio.
Kawan Puan dapat melakukan diversifikasi portofolio tidak hanya pada satu sektor saja seperti reksa dana atau obligasi. Kalian bisa berinvestasi di dua cabang sektor sekaligus.
Jika perusahaan atau industri tertentu berkinerja buruk, sisa portofolio dari sektor lain dapat menyeimbangkannya.
2) Tetap berinvestasi dengan tabungan yang ada
Masih dari sumber yang sama, survei menunjukkan bahwa hampir seperempat orang Amerika (23%) percaya bahwa perempuan yang berpenghasilan lebih rendah daripada pria merupakan kerugian investasi jangka panjang.
Pasalnya mereka memiliki lebih sedikit uang untuk diinvestasikan.
Sedangkan pada tahun 2018, perempuan yang memperoleh 82 sen untuk setiap dolar yang diperoleh pria.
Ketimpangan penghasilan tersebut membuat perempuan kerap harus menabung dengan persentase yang lebih tinggi dari pendapatan mereka daripada laki-laki.
Tak heran jika di beberapa sektor laki-laki lebih boros daripada perempuan.
Untuk memiliki tabungan di masa depan, investasikan uang yang kamu miliki sekecil apapun.
Baca juga: Tak Boleh Digabung, Ini Cara Memisahkan Keuangan Bisnis dengan Pribadi
3) Tetap berinvestasi meski mengalami gangguan karir
Jika Kawan Puan mengalami gangguan karir saat berinvestasi apalagi saat pandemi, tetaplah berinvestasi.
Memang gangguan karir akan mempengaruhi investasi jangka panjang bagi perempuan, namun dengan berinvestasi dana sekecil mungkin, hal tersebut akan menolong di masa depan.
4) Mencari tambahan uang
Jika hal buruk pada keuangan Kawan Puan terjadi, coba cari tambahan penghasilan seperti berjualan online atau membuka layanan jasa sampingan.
Sebagian penghasilan yang Kawan Puan dapatkan dari pekerjaan sampingan, bisa diinvestasikan.
Baca juga: Cara Prilly Latuconsina Atur Keuangan agar Bisa Beli Rumah Mewah
5) Mendorong sesama perempuan untuk membicarakan dan memulai investasi
Menurut hasil survey yang dilakukan NerdWallet.com, kebanyakan perempuan tidak memiliki dana di masa depan karena kurangnya pengetahuan dan keberanian memulai investasi.
Pasalnya sejak masa kanak-kanak, anak perempuan kerap diajari tentang cara mengelola uang dari sudut pandang penganggaran, sedangkan anak laki-laki diajari tentang mengelola uang dari sudut pandang membangun kekayaan, atau berinvestasi.
Cara pengajaran yang bersifat patriarki tersebut tentu sangat merugikan perempuan di masa depan apalagi yang harus berjuang sendiri.
Untuk menghilangkan cara berpikir seperti itu, Kawan Puan bisa mendiskusikan topik keuangan dengan sahabat, teman, dan kolega yang juga sesama perempuan seperti membuat forum diskusi.
Hal itu mampu mendorong sesama perempuan untuk berinvestasi di masa depan. (*)