Bisa Jadi Sajian Lezat, Ini Cara Mengolah Tinta Cumi agar Tidak Amis

Parapuan.co - Kawan Puan, saat akan mengolah cumi tentu beberapa dari kamu boleh jadi terbiasa membuang tintanya, ya.

Namun ternyata, Kawan Puan perlu tahu bahwa tinta cumi itu juga bisa kamu olah dan menjadi sajian yang lezat. Misalnya diolah dan dimanfaatkan sebagai bumbu hitam.

Tentu, sebelum menjadikan tinta hitam sebagai bumbu, kamu perlu mencari cara mengolah tinta cumi agar tidak berbau amis lebih dulu.

Di mana bumbu hitam dari tinta cumi tersebut bisa kamu masak sebagai cumi bumbu hitam, nasi goreng hitam, dan olahan lain yang tentunya disesuaikan dengan seleramu ya, Kawan Puan.

Akan tetapi, tinta hitam ini harus kamu olah dengan baik supaya tidak beraroma amis.

Baca Juga: 6 Buah dan Sayur Ini Dinilai Ampuh Atasi Sembelit Secara Alami

Bagaimana caranya?

Dilansir dari Kompas.com, berikut ini cara mengolah tinta cumi yang disampaikan oleh Executive Chef Suwanta dari Hotel Four Points by Sheraton Makassar agar tidak amis saat dimasak.

Jadi, yuk simak beberapa tips mengolah tinta cumi supaya tetap enak dan tidak berbau amis.

1. Memilih cumi berkualitas baik

Hal pertama yang perlu Kawan Puan lakukan yakni memilih cumi dengan kualitas baik. Usahakan untuk mencari cumi yang segar karena tintanya baik pula.

Harus Kawan Puan pahami bahwa pemilihan cumi merupakan langkah dasar dan utama untuk mendapatkan tinta cumi yang memiliki aroma natural.

Dalam arti lain, carilah cumi yang masih berbau laut dan tidak ada aroma yang menyengat.

Di samping itu, pada cumi yang segar, terdapat kantong tinta yang masih melekat pada kepala cumi-cumi sehingga lebih mudah diambil dan diolah.

2. Proses pembersihan cumi

Kawan Puan, setelah memilih cumi yang tepat, langkah selanjutnya adalah membersihkan bahan makanan dari laut ini.

Proses pembersihan cumi ini juga berperan penting supaya nantinya menghasilkan olahan cumi-cumi yang berkualitas baik pula.

Maka dari itu, hendaknya saat membersihkan cumi harus penuh dengan kehati-hatian.

"Jangan sampai saat proses pembersihan cumi, tintanya berceceran dan pecah," tambah Chef Suwanta.

Adapun beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk membersihkan cumi.

Pertama cabut perlahan kepala cumi, sebab tinta terdapat dan melekat pada kepala. Pastikan tintanya tidak terlepas dari kepalanya.

Apabila kepala sudah diambil, lanjutkan dengan mencabut tulang cumi.

Baca Juga: Amankah Mengonsumsi Madu selama Masa Kehamilan? Begini Jawaban Ahli

Kawan Puan, harus kamu ketahui bahwa benda yang tampak seperti plastik, berwarna bening, dan sedikit keras itu adalah tulang cumi.

Selanjutnya, bersihkan kulit ari cumi-cumi, caranya kelupaslah kulit bagian luarnya.

Tahap selanjutnya ialah marinasi daging cumi dengan perasan jeruk limau atau nipis, agar bau amis pada cumi hilang.

Sebagai catatan, tinta cumi yang masih melekat pada kepala tidak perlu dimarinasi dan cukup rendam saja di dalam air selama lima menit, lalu langsung diolah.

"Jadi sisihkan kepala cuminya dan biarkan daging cuminya yang dimarinasi, untuk kepalanya disisihkan saja," pesan Chef Suwanta.

3.  Masak dengan bumbu yang kuat

Tahap terakhir tentunya adalah memasak cumi sesuai dengan sajian yang kamu inginkan.

Saat memasak, pastikan gunakan bumbu-bumbu yang memiliki cita rasa yang kuat, ya. Di antaranya seperti jahe, bawang putih, cabai, merica, dan lainnya.

"Kan kalau cumi dimasak menjadi Chinese food biasanya dimasak dengan air abu," ungkap Chef Suwanta.

Air abu dipakai untuk menghilangkan bau anyir dari tinta dan cumi, setelah itu baru dimasak dengan bumbu yang lain.

Berikutnya masaklah dengan bumbu-bumbu yang bisa menetralisir aroma amis tinta seperti jahe.

Selain untuk penghilang bau amis, bumbu yang digunakan mampu menambah cita rasa hidangan.

Baca Juga: Tips Memasak Cepat Cumi Anti Alot, Hindari 3 Kesalahan Ini

Ada hal lain yang disampaikan oleh Chef Suwanta tentang tinta cumi, di mana bagian ini memiliki khasiat yang baik bagi tubuh.

Mengetahui hal tersebut, alangkah baiknya jangan membuang tinta cumi ya, Kawan Puan, kreasikan saja menjadi hidangan yang lezat. (*)