1. Fase bulan madu
Selesai menggelar acara pernikahan, umumnya pasangan akan lebih banyak menghabiskan waktu berdua untuk berbulan madu.
Sebagai tahapan awal, pada fase ini pasangan akan membangun hubungan dan keluarganya.
Fase ini ditandai dengan gairah, keintiman dengan pasangan, serta romantisnya hubungan.
Biasanya, pasangan selalu ingin memiliki waktu bersama, selayaknya sepasang kekasih yang baru berpacaran.
2. Fase penyesuaian
Tahap selanjut yang akan dilalui pasangan adalah saat keduanya sudah kembali memiliki kesibukkan dan tanggung jawab masing-masing.
Pada tahap ini, gairah keduanya pun mulai mereda dan pasangan pun memulai kehidupan kehidupan pernikahan yang sesungguhnya.
Selain itu, di fase ini satu sama lain mulai memikirkan bagaimana cara menghadapi kebiasaan pasangan yang baru saja ditemui saat menikah.
Proses adaptasi ini juga membuat pasangan menyadari bahwa masing-masing memiliki kekurangannya, sehingga keduanya akan mencari solusi bagaimana cara untuk mempertahankan pernikahan.
Baca Juga: Setelah Perempuan Menikah, Simak Tips Perencanaan Keuangan Keluarga
3. Fase memberontak
Setelah beberapa tahun pertama menjalankan kehidupan pernikahan, pasangan umumnya akan menunjukkan emosinya.
Alhasil akan terlihat pemberontakan di antara keduanya.
Karena, pada fase ini keduanya menyadari bahwa mereka menikahi seseorang yang penuh kekurangan, sehingga saat ditemukan kekurangan dari pasangan, hal tersebut dapat memicu emosi.
Hal ini terjadi lantaran satu sama lain saling berusaha mempertahankan ego masing-masing.
Oleh karena itu, untuk melewati tahap ini diperlukan sikap dewasa di antara keduanya, sebagai upaya pencegahan terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti perselingkuhan dan perceraian.