Parapuan.co - 9 September kali ini kita merayakan Hari Olahraga Nasional.
Perayaan Hari Olahraga Nasional mulanya ditetapkan bersamaan dengan pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) I di Kota Solo pada tahun 1948.
Awalnya, Hari Olahraga Nasional akan ditetapkan pada tanggal 8 September, seiring dengan usulan Sultan Hamengku Buwono IX pada rapat KONI XIII di Senayan tanggal 16-17 Mei tahun 1983.
Namun ternyata, tanggal 8 September 1948, bendera Indonesia masih dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju Solo.
Bendera Merah Putih baru tiba di Stadion Sriwedari, Solo pada tanggal 9 September pukul 06.30 waktu setempat.
Baca Juga: Raih Perak, Ni Nengah Widiasih Sumbang Medali Pertama Indonesia di Paralimpiade Tokyo
Maka, PON I baru resmi dibuka pada tanggal 9 September 1948 oleh panitia dan komite yang terlibat.
Bertepatan dengan itu pula, 9 September diperingati sebagai Hari Olahraga Nasional hingga saat ini.
Sejak dirayakan tahun 1948 hingga saat ini, Hari Olahraga Nasional selalu bisa mengingatkan kita pada prestasi atlet Indonesia.
Tidak hanya prestasi di dalam negeri, namun juga di kancah internasional.
Baru-baru ini kita juga merasakan euforia dan semangat pertandingan olahraga di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
Selesai digelar pada 5 September 2021, atlet Indonesia yang bertanding di Paralimpiade Tokyo 2020 berhasil mencatatkan prestasi yang luar biasa.
Prestasi itu bahkan melampaui target awal, dimana para atlet diharapkan membawa pulang satu medali emas, namun malah ada dua medali emas yang dibawa pulang ke Indonesia.
Dua medali emas Indonesia dari Paralimpiade Tokyo 2020 itu dipersembahkan oleh Leani Ratri Oktila yang berlaga di cabang olahraga badminton sektor ganda putri bersama dengan Khalimatus Sa'diyah.
Baca Juga: Raih Perak di Paralimpiade Tokyo 2020, Ni Nengah Widiasih Dapat Hadiah Ini
Emas satu lagi masih dipersembahkan oleh Leani Ratri Oktila yang berpasangan dengan Hary Susanto untuk sektor ganda campuran.
Tidak hanya Leani, atlet perempuan Indonesia yang berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020 juga punya catatan prestasi mereka sendiri.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini catatan prestasi atlet perempuan Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020!
1. Karisma Evi Tiarani - cabang olahraga atletik
Karisma Evi Tiarani, mahasiswi UNS yang jadi wakil Indonesia di cabang olahraga atletik Paralimpiade Tokyo 2020 berhasil masuk ke final.
Ia bertanding di final cabang athletics women's 100m T42/T63.
Meski belum meraih medali, prestasi Karisma Evi Tiarani cukup baik karena finis di posisi 4.
2. Putri Aulia - cabang olahraga atletik
Bertanding di cabang olahraga yang sama dengan Karisma Evi, Putri Aulia berhasil finis di posisi 3 dalam babak 1 atau Round 1.
Catatan waktu Putri Aulia kala itu adalah 12,55s untuk atletik T13.
3. Elvin Elhudia Sesa - cabang olahraga atletik
Elvin Elhudia Sesa bertanding untuk cabang olahraga atletik perempuan 400m T20.
Dalam Round 1 atau babak pertama, Elvin berhasil finis di posisi kelima.
4. Famini - cabang olahraga lempar cakram
Famini, atlet perempuan Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 bertanding di cabang olahraga lempar cakram putri F56.
Ia mengakhiri pertandingan lempar cakram F57 putri dengan lemparan terbaik 21,13 meter.
Dengan perolehan tersebut ia berada di posisi 12.
Baca Juga: Menang di Final, Leani Ratri Oktila dan Hary Susanto Raih Emas Kedua untuk Indonesia
5. Leani Ratri Oktila - cabang olahraga bulu tangkis
Nama Leani Ratri Oktila akhir-akhir ini jadi perbincangan karena berhasil memboyong dua emas serta satu perak.
Leani mendapatkan satu medali emas setelah menang di final ganda putri berpasangan dengan Khalimatus Sa'diyah.
Di hari berikutnya, Leani mendapatkan satu medali perak dari sektor tunggal putri.
Setelah itu, Leani kembali menyabet emas di ganda campuran berpasangan dengan Hary Susanto.
6. Khalimatus Sa'diyah - cabang olahraga bulu tangkis
Khalimatus Sa'diyah adalah pasangan Leani Ratri Oktila di sektor ganda putri.
Bersama dengan Leani, Khalimatus berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia dari ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
7. Syuci Indriani - cabang olahraga renang
Syuci Indriani finis di posisi 6 heat 2, atau posisi 13 overall dengan catatan waktu 1:12.13.
Atlet perempuan Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 ini bertanding di renang gaya kupu-kup 100m S14.
Baca Juga: Sabet Tiga Medali, Leani Ratri Oktila Bakal Kantongi Banyak Bonus, Ini Rinciannya
8. Hanik Puji Astuti - cabang olahraga menembak
Hanik Puji Astuti bertanding di nomor 10 meter Air Rifle SH 1 putri. Ia berhasil mengumpulkan total skor 614,5 dan berada di peringkat 13 dari total 21 peserta.
Meski begitu, Hanik belum bisa lolos ke putaran final karena hanya delapan atlet teratas yang berhak.
9. Ni Nengah Widiasih - cabang olahraga powerlifting
Ni Nengah Widiasih memenangkan medali perak di cabang olahraga powerlifting 41 kg.
Total angkatan Ni Nengah Widiasih kala itu adalah 95kg. Medali perak yang ia raih menjadi perak pertama Indonesia dalam 33 tahun.
Wah, hebat sekali ya prestasi atlet perempuan Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020.
Semoga pencapaian mereka juga menginspirasi Kawan Puan untuk meraih cita-cita dan kesuksesan, ya! (*)