Parapuan.co – Depresi dikenal sebagai salah satu gangguan kesehatan mental yang memengaruhi suasana hati seseorang.
Biasanya, penderita depresi yang lebih banyak orang dewasa ini akan merasakan kesedihan yang berbeda dengan kesedihan pada umumnya.
Akan tetapi, bukan berarti anak tidak bisa mengalaminya. Sebagai orang tua, Kawan Puan perlu tahu gejala depresi pada anak hingga cara mengatasi anak yang depresi.
Seperti yang diwartakan Yourtango.com via Nakita.id, menurut CDC Amerika Serikat, sekitar satu dari lima anak di Amerika berusia 3-17 tahun mengalami gangguan mental.
Baca Juga: Tingkatkan Harga Diri, Simak 5 Tips Orang Tua Bantu Anak Atasi Masalah Body Shaming
Tak hanya itu, beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa tingkat depresi pada anak dapat mengalami peningkatan.
Nah, sebagai orang tua, penting untuk mengetahui gejala depresi pada anak karena anak-anak cenderung sulit mengungkapkan emosi dan perasaannya.
Gejala depresi yang dialami anak pun bisa berbeda dengan orang dewasa pada umumnya.
Melansir Kompas.com, berikut adalah tanda atau gejala depresi pada anak yang wajib diketahui orang tua. Yuk, simak!
Gejala Depresi pada Anak
- Merasa murung, sedih dan putus asa.
- Sering atau mudah marah.
- Kehilangan kesenangan minat, atau bahkan tidak ingin berpartisipasi dalam kegiatan apapun.
- Merasa cemas dan tidak aman.
- Sulit berpikir dan berkonsentrasi.
- Tidak mampu menyelesaikan tugas di sekolah.
- Gelisah atau tidak bisa duduk diam (agitasi).
- Berteriak atau menangis.
- Merasa bersalah dan tidak berharga.
- Berpikiran negatif.
- Menghindar dan menarik diri dari pergaulan sosial.
Baca Juga: Punya Gejala yang Mirip, Stres dan Depresi Ternyata 2 Hal yang Berbeda
- Kelelahan dan tidak berenergi.
- Nafsu makan berubah menjadi lebih banyak, atau lebih sedikit.
- Pola tidur berubah, entah itu menjadi sulit tidur, atau malah tidur berlebihan.
- Adanya keluhan fisik seperti sakit perut, sakit kepala, dan sakit lainnya yang tidak berhasil diobati.
- Memikirkan kematian atau keinginan bunuh diri.
Meski begitu, anak-anak bisa saja tidak memiliki seluruh gejala yang disebutkan di atas. Kadang anak-anak menunjukkan gejala lain pada waktu yang berbeda.
Meski begitu, anak yang depresi sudah pasti mengalami perubahan dalam kehidupan sosialnya.
Lalu, apa yang harus dilakukan oleh orang tua apabila menemukan gejala depresi pada anak?
Hal pertama yang perlu dilakukan orang tua jika menemukan gejala depresi pada anak adalah mengasihi dan bersabar dalam menghadapi anak.
Anak mungkin akan mengalami perubahan emosi atau suasana hati yang drastis sehingga membuat orangtua frustasi dan kesal.
Cobalah untuk bersabar dan mengerti posisi dan kondisi anak.
Kedua, luangkanlah waktu dengan anak. Dengan meluangkan waktu, akan tercipta emosi dan suasana hati yang positif bagi anak.
Berkomunikasi dengan anak juga dapat membantu orangtua memahami apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh anak.
Baca Juga: Pandemi Sebabkan Stres dan Depresi, Perawatan Hipnosis Jadi Tren Kesehatan Baru
Ketiga, ajarkan anak teknik relaksasi. Dengan relaksasi, anak dapat menyalurkan dan mengontrol emosi serta perasaan stressnya.
Jangan lupa untuk memuji dan mendukung anak apabila anak berhasil mengontrol emosinya.
Keempat, peka terhadap anak. Seperti yang disebutkan, anak cenderung mengalami kesulitan dalam mengekspresikan perasaanya.
Oleh karena itu, orangtua harus peka dalam memahami gejala-gejala depresi pada anak.
Kelima, memenuhi kebutuhan fisik anak. Selain memberikan dukungan emosional, penting bagi orangtua untuk memenuhi kebutuhan fisik anak dalam membantunya mengatasi depresi.
Bantulah anak dengan memenuhi asupan gizi seimbang, tidur yang cukup dan nyenyak, serta berolahraga secara teratur. (*)