Kerutan Juga Bisa Muncul di Leher, Ini Saran Ahli Cara Mengatasinya

Citra Narada Putri - Kamis, 9 September 2021
Tanda penuaan tak hanya muncul di wajah, tapi juga di leher.
Tanda penuaan tak hanya muncul di wajah, tapi juga di leher. LookAod | iStockphoto

Parapuan.co – Kebanyakan dari kita berpikir bahwa kerutan hanya muncul di wajah. Padahal, tanda penuaan ini juga bisa muncul di bagian tubuh lain.

Salah satunya adalah leher, karena kulit di bagian tubuh ini termasuk yang tipis, sehingga lebih rentan terhadap kerutan dan tanda-tanda penuaan lainnya. 

Sebenarnya garis-garis horizontal di leher adalah hal yang normal. Kendati demikian, bagian tubuh ini kerap terabaikan dalam rutinitas perawatan kulit.

Jika tak dirawat, tanda penuaan seperti kerutan di leher pun akan semakin memburuk.

Hal ini seperti disampaikan oleh Joshua Zeichner, dokter kulit bersertifikat dan direktur penelitian kosmetik dan klinis dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City pada InStyle.

"Melemahnya fondasi kulit, bersamaan dengan penyempitan otot di bawah kulit, menyebabkan lipatan kulit dan kerutan yang lama-kelamaan akan tetap ada bahkan saat istirahat," ujar Dr. Zeichner.

Baca Juga: Begini Cara Mencegah dan Mengatasi Kerutan di Bawah Mata, Apa Saja?

Penting untuk diingat bahwa semakin kita banyak menggerakkan area leher, maka akan membuat kulit di bagian tubuh ini terlipat sehingga memunculkan garis dan kerutan.

Mengejutkannya lagi, ternyata penggunaan perangkat seluler turut menjadi salah satu penyebab munculnya kerutan di leher, yang juga disebut sebagai fenomena tech neck.

Tech neck adalah istilah yang digunakan untuk perkembangan prematur garis horizontal di leher yang disebabkan oleh posisi wajah kita saat melihat ke bawah.

Misalnya saat menggunakan ponsel, laptop dan perangkat digital lainnya.

“Kita sekarang lebih sering menundukkan kepala dan melipat kulit di leher. Kemungkinan ini berkontribusi pada peningkatan kerutan leher yang kita alami, bahkan pada pasien yang lebih muda,” ujar Dr. Zeichner.

Selain penggunaan perangkat digital, ada hal-hal lainnya yang turut memengaruhi garis-garis tanda penuaan semakin terlihat jelas di leher.

Misalnya saja paparan sinar matahari, gaya hidup tak sehat seperti merokok hingga warna kulit. 

"Jika kulit rusak, maka kolagen dan elastin tidak berfungsi secara optimal dan kulit tidak dapat menahan kerutan," kata Dr. Zeichner.

Dr. Zeichner pun menambahkan, orang dengan kulit terang lebih rentan terlihat jelas tanda-tanda penuaannya di usia yang lebih dini, daripada mereka yang punya kulit lebih gelap. 

Lantas, bisakah kita menghilangkan tanda penuaan seperti kerutan di leher?

Baca Juga: Leher Hitam Turunkan Percaya Diri? Cerahkan Pakai 3 Bahan Alami Ini

Cara Menghilangkan Tanda Penuaan di Leher

Dr. Zeichner pun menyarankan untuk menggunakan produk anti-aging dalam rutinitas perawatan kecantikan sehari-hari.

Misalnya di pagi hari, direkomendasikan untuk menggunakan produk dengan kandungan antioksidan yang tinggi dan tabir surya.

Pemilihan tabir surya sendiri juga disarankan untuk memilih jenis mineral sunscreen dengan antioksidan dan niacinamide, karena kandungan ini bisa mencerahkan kulit.

Sedangkan pada malam hari, Dr. Zeichner menyarankan penggunaan skincare dengan kandungan retinol yang diformulasikan untuk wajah, leher, dan dada, guna membantu merangsang kolagen.

Jika Kawan Puan ingin melakukan perawatan kecantikan non-invasif, maka direkomendasikan untuk melakukan laser treatment yang mampu merangsang kolagen dan memperkuat fondasi kulit.

Selain perawatan dengan laser, botoks juga bisa jadi pilihan alternatif merawat kerutan di leher, meski cara ini tak memberikan hasil permanen.

Botoks bisa membantu mengendurkan otot-otot di bawah kulit guna mencegah pembentukan garis pada leher.

“Ketika efek botoks menghilang, otot leher mulai mengerut dan melipat kembali,” jelas Dr. Zeichner.

Ia pun menambahkan bahwa efek botoks hanya bertahan antara tiga sampai lima bulan.

Selain botoks, filler juga bisa jadi alternatif lainnya untuk menghilangkan kerutan di leher.

 

Baca Juga: Anti-Aging VS Anti-Wrinkle: Mana yang Lebih Baik Atasi Tanda Penuaan?

Kendati demikian, tentu saja perawaan-perawatan non-invasif ini perlu dilakukan secara hati-hati karena lebih berisiko.

"Karena kulitnya sangat tipis, dan ada begitu banyak gerakan di leher, itu bisa menyebabkan benjolan," tambah Dr. Zeichner lagi mengingatkan.

Memang perawatan-perawatan ini bisa memudarkan garis di leher dengan cepat, walau hanya bersifat sementara.

Namun perlu dipahami bahwa cara paling aman untuk membuat area leher terlihat muda adalah dengan perawatan wajah menggunakan skincare yang tepat, gaya hidup sehat dan menghindari gerakan-gerakan menunduk.

Salah satunya bisa dengan cara meninggikan posisi laptop atau ponsel saat menggunakannya, untuk menghindari menekuk leher. (*)

Sumber: InStyle
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja