Sosok Siti Rahmani Rauf, Pencipta Sajak Ani dan Budi di Pelajaran Bahasa Indonesia

Aulia Firafiroh - Jumat, 10 September 2021
sosok siti rahmani
sosok siti rahmani tribun

Parapuan.co- Kawan Puan yang merupakan para pelajar angkatan lama, masih ingatkah kalian dengan sajak "Ani dan Budi" yang kerap muncul di pelajaran Bahasa Indonesia.

Nama Ani dan Budi sering dijadikan para guru sebagai contoh saat pelajaran membaca.

Biasanya guru mendikte di depan kelas sambil mengajak murid-muridnya mengeja "I-ni Bu-di, I-ni I-bu Bu-di" atau "I-ni A-ni, I-ni I-bu A-ni".

Ternyata pecipta sajak tersebut adalah Siti Rahmani Rauf yang sudah meninggal pada tahun 2016 lalu.

Yuk, simak profil Siti Rahmani yang berkontribusi pada pelajaran membaca di Bahasa Indonesia!

Baca juga: Tekuni Wushu, Begini Perjalanan Karier Olivia Zalianty sebagai Atlet

Mencintai dunia pendidikan

Dilansir dari laman Itjen Kemendikbud yang dikutip dari kompas.com, Siti Rahmani Rauf diketahui telah berkarier di dunia pendidikan sejak usia belia.

Perempuan yang lahir pada 5 Juni 1919 di Padang ini, mengawali karier menjadi guru di Padang sejak tahun 1938 hingga 1953.

Lalu pada tahun 1954, ia pindah ke Jakarta bersama suami dan keenam anak-anaknya hingga masa tuanya.

Ia kemudian membuat sajak berjudul "Ani dan Budi" yang dijadikan sebagai contoh bagi para pelajar sekolah dasar angkatan tahun 1960-1990-an untuk belajar membaca.

Siti Rahmani juga mengenalkan metode membaca Struktur Analitik Sintetik (SAS) melalui sajak-sajak yang diciptakan.

Metode ini masih menjadi populer hingga saat ini dan dipakai oleh banyak sekolah.

Selain itu, Siti Rahmani juga menerbitkan buku yang berjudul Ini Ibu Budi atas permintaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud).

Namun Siti Rahmani menolak menerima honor dari buku terbitannya karena itu adalah bentuk cinta dan pengabdiannya pada dunia pendidikan.

Apalagi, ia lebih mengutamakan agama dibanding materi seperti uang.

Dari segala hal yang Siti Rahmani telah capai, ia hanya ingin berangkat naik haji.

Sebelum meninggal, Siti Rahmani sempat didiagnosa terkena diabetes pada 11 Juni 2015 di usia 96 tahun.

Meski sudah tua, hal itu tidak menghalangi dirinya untuk semangat membaca.

Baca juga: Perjalanan Karier Atlet Badminton Leani Ratri Oktila, Berprestasi di Tengah Keterbatasan

Di usia yang sudah senja, ia masih sering membaca novel-novel Belanda.

Ia juga masih menerima tamu yang datang ke rumahnya, meski sudah tak memiliki tenaga untuk berbicara banyak.

Siti Rahmani kemudian mengembuskan napas terakhirnya pada usia 97 tahun, tepatnya pada 10 Mei 2016 sekitar pukul 21.20 WIB.

"Mami pulang dengan tenang. Saat-saat terakhirnya, mami dikelilingi oleh anak dan cucunya," ujar anak ketiga Siti, Asrani Rauf, dikutip dari Kompas.com, Rabu (11/5/2016).

Jenazah Siti Rahmani dikebumikan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.

Banyak orang yang tidak tahu bahwa Siti Rahmani pencipta sajak "Ani dan Budi" yang terkenal.

Jasa besar Siti Rahmani terhadap dunia pendidikan dan literasi di Indonesia tetap tak tergantikan. (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja