Parapuan.co - Kawan Puan, Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 10 September.
Hari penting ini diperingati untuk menciptakan kesadaran tentang kesehatan mental dan pencegahan tindak bunuh diri.
Tujuannya adalah untuk menyoroti masalah kesehatan mental yang ada dengan harapan menjangkau orang-orang yang sedang berjuang melawannya sebelum terlambat.
Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung membuat banyak orang semakin cemas, tertekan, dan rentan untuk mengambil langkah ekstrem tersebut.
Beberapa alasan, seperti kehilangan pekerjaan, kehilangan orang terdekat karena virus corona, kurangnya pertemuan sosial dan sebagainya, bisa memantik keinginan untuk menyakiti diri sendiri.
Baca Juga: Lakukan 4 Hal Ini Saat Temanmu Nekat Coba Lakukan Bunuh Diri
Cara terbaik untuk mencegah bunuh diri adalah dengan mengenali tanda-tanda peringatan dan tahu bagaimana menanggapi masalah semacam itu.
Kasus bunuh diri di dunia sudah ada sejak lama, namun sampai sekarang masih banyak orang yang berjuang dalam masalah kesehatan mental tersebut.
Untuk lebih mengenal hari yang penting ini, berikut sejarah dan peringatannya untuk tahun ini, yang dilansir dari News18.
Sejarah Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia
Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia didirikan pada tahun 2003 oleh Asosiasi Internasional untuk Pencegahan Bunuh Diri (IASP) yang didirikan di Wina pada tahun 1960.
Asosiasi tersebut dibentuk oleh Profesor Erwin Ringel dan Dr Norman Faberlow dan disponsori bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
IASP sekarang terdiri dari para ahli dan sukarelawan dari 77 negara yang berbeda. Ini adalah Organisasi Non-Pemerintah yang didedikasikan untuk pencegahan bunuh diri.
Tujuan utama dari hari ini adalah untuk menyebarkan berita bahwa bunuh diri dapat dicegah.
Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia di sisi lain telah menyebarkan pesannya selama bertahun-tahun dengan total 16 tema yang telah diangkat.
Tema besar Hari Pencegahan Bunuh Diri Dunia yang pertama, Mencegah Bunuh Diri: Sebuah Imperatif Global, dikeluarkan pada tahun 2014.
Tema tersebut fokus pada pencegahan bunuh diri dan WHO menjadikannya prioritas tinggi dalam agenda kesehatan masyarakat global.
Lebih dari 300 kegiatan di lebih dari 70 negara telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk acara pendidikan dan peringatan, dan penyebaran pesan di media sosial.
Sangat penting untuk memahami tanda-tanda bunuh diri, terlebih kepada orang di sekitar kita.
Baca Juga: Orang Tua Perlu Tahu, Ini Gejala dan Cara Mengatasi Depresi pada Anak!
Sebuah langkah kecil yang diambil bersama-sama dapat membuat perubahan yang besar.
Tema Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 2021
Tema tahun ini adalah Menciptakan Harapan Melalui Tindakan.
Tema ini adalah pesan positif yang mencoba memotivasi orang untuk berinteraksi dengan masalah yang rumit ini.
Menurut Presiden IASP Profesor Rory O'Connor, tema ini mewakili tekad untuk menanamkan perhatian masyarakat sepenuhnya untuk masalah ini.
Masyarakat harus ikut mendorong individu penyintas atau pejuang dengan mendukung keterampilan mereka.
IASP juga mendorong masyarakat untuk lebih berani dan terhubung dengan seseorang yang mereka yakini sedang terluka sebagai bentuk pencegahan.
Media sosial sejak awal bulan ini sudah diramaikan dengan kampanye pencegahan tindak bunuh diri.
Diketahui, keinginan untuk menyakiti diri sendiri paling sering dialami oleh remaja perempuan dan banyak organisasi di internet yang menawarkan bantuan untuk mereka.
Baca Juga: TikToker Sania Leonardo Bagikan Tips Hadapi Stres Saat Pandemi
Kini, beberapa akun di media sosial juga bisa menjadi ruang aman untuk menyampaikan kegelisahan terkait isu ini dan mencari cara untuk mencegahnya.
Melakukan kampanye di media sosial bisa menjadi cara yang dapat kita lakukan untuk ikut berkontribusi pada hari ini.
Hal sederhana lain yang bisa Kawan Puan lakukan adalah memastikan keadaan orang-orang tercinta yang ada di hidup kita.
Pada dasarnya, kita tidak pernah tahu apa yang orang lain rasakan.
Sapaan hangat dari kita bisa menjadi cara mereka mulai terbuka soal kondisinya.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Kawan Puan memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Kawan Puan tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Kawan Puan untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Kawan Puan bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/.
(*)