Lalu, lebih dari 6% di antaranya bergelar master, dan sisanya ialah spesialis yang merupakan lulusan sekolah menengah, diploma, atau memiliki sertifikasi tertentu.
Tak jarang, pengalaman dari suatu pekerjaan yang tidak berhubungan dengan latar belakang pendidikan dapat pula membuat seseorang menjadi spesialis.
Apalagi jika ia menekuni suatu bidang, mempelajari, dan mengembangkan keterampilannya berdasarkan minat.
Faktanya, banyak pekerjaan spesialis membutuhkan pengalaman dalam peran pelayanan pelanggan yang tentu memerlukan keterampilan komunikasi.
Artinya, apapun spesifikasi seseorang, ia tidak boleh individualis dan tetap harus dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain.
Jadi, Kawan Puan setidaknya perlu memiliki keterampilan umum seperti berkomunikasi meski menjadi spesialis yang ahli di bidang tertentu.
(*)