Simak! Ini 5 Tips Memilih Karpet yang Berkualitas Agar Awet, Apa Saja?

Saras Bening Sumunarsih - Sabtu, 11 September 2021
Memikih karpet yang nyaman dan berkualitas untuk rumah
Memikih karpet yang nyaman dan berkualitas untuk rumah Freepik

2. Pahami Gaya Karpet

Seperti jenis serat, kamu akan menemukan ada banyak gaya karpet yang berbeda untuk dipilih.

Mulai dari karpet yang bergaya mewah, klasik, hingga Beber dan Saxony. Oleh karena itu, penting bagi Kawan Puan untuk melakukan survei terlebih dahulu sebelum membeli karpet.

Melakukan survei sebelum membeli karpet menjadi penting karena karpet yang sesuai dapat membuat rumah terlihat lebih nyaman dan menarik.


 

3. Pilih Kualitas Terbaik

Memilih karpet dengan kualitas terbaik adalah hal yang penting jika kamu tidak ingin menggantinya terlalu cepat. Untuk itu, carilah karpet yang berkualitas tetapi dengan harga terjangkau. 

Banyak orang yang menilai jika karpet berkualitas baik adalah karpet dengan ukuran berat. Padahal tidak demikian, berat karpet bukanlah faktor penting yang dapat memengaruhi kualitas karpet.

Sebab, karpet terbaik ditentukan dari kebutuhannya. Bagi Kawan Puan yang tinggal di daerah dingin, karpet bulu, wol, atau flanel menjadi pilihan tepat. 

Sebaliknya bagi Kawan Puan yang tinggal di daerah panas, memilih karpet dengan bahan katun adalah pilihan tepat mengingat bahan ini mudah menyerap keringat. 

4. Pertimbangkan Cara Membersihkannya

Bukan hanya membeli, Kawan Puan juga perlu mempertimbangkan proses membersihkannya.

Kamu perlu mempertimbangkan apakah kamu akan membersihkan karpet sendiri atau membawanya ke penatu.

Jika kamu memutuskan untuk membersihkan karpet sendiri, ada baiknya jika kamu terlebih dahulu mempelajari bagaimana proses membersihkan sesuai dengan bahan karpet tersebut. 

Mencuci karpet tidak bisa dilakukan dengan sembarangan ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Enggan Mengganti Bantal Lamamu? Ini Dampak yang Mungkin Terjadi

Sumber: Design Swan
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja