Parapuan.co - Baru-baru ini ada kabar bahagia dari dunia hiburan ketika Nadine Chandrawinata umumkan kehamilan pertama melalui Instagram pribadinya.
Kabar Nadine Chandrawinata hamil ini pun langsung dibanjiri banyak ungkapan bahagia dan selamat dari netizen dan rekan-rekan public figure.
Tidak usah heran karena kehamilan Nadine Chandrawinata di usia 37 tahun ini seakan membantah mitos-mitos tentang hamil di atas usia 35 tahun.
Apalagi, melalui unggahan Instagram itu, Nadine Chandrawinata tampak sehat tersenyum sumringah dengan perutnya yang sudah mulai membuncit.
Pasalnya, melansir Stormontvail, rupanya masih ada beberapa mitos tentang hamil di atas 35 tahun yang menjadi ketakutan sebagian perempuan.
Baca Juga: Hamil Anak Pertama, Nadine Chandrawinata Ungkap Bentuk Dukungan Dimas Anggara untuk Dirinya
Akan tetapi, itu sekadar mitos dan faktanya bisa membantah hal tersebut. Salah satunya ialah kabar Nadine Chandrawinata hamil.
Lantas, apa saja mitos tentang hamil di atas 35 tahun?
1. Wanita tidak bisa hamil setelah usia 35 tahun
Untuk hamil, Kawan Puan membutuhkan dua hal yakni sel telur dan sperma untuk membuahinya.
Selama Kawan Puan masih memiliki telur yang masih bisa dibuahi, maka kamu bisa hamil di atas usia 35 tahun, menjalani kehamilan penuh, dan melahirkan anak yang sehat.
Meski tidak bisa dimungkiri bahwa tidak seperti pria yang terus memproduksi sperma, perempuan memiliki persediaan sel telur yang akan habis pada waktunya.
Di usia 20an dan awal 30an, Kawan Puan memiliki peluang 25 persen untuk hamil setiap bulan jika kamu aktif secara seksual. Di usia 30an, peluang bulanan Anda turun menjadi 20 persen.
Jika kamu berusia di atas 35 tahun, mungkin perlu lebih banyak waktu untuk hamil, sehingga kamu harus bersabar dan mungkin lebih terarah untuk hamil.
Namun, sampai kamu tidak memiliki sel telur lagi yang dilepaskan untuk ovulasi, yang terjadi selama menopause, memiliki anak tetap merupakan kemungkinan yang sangat nyata.
2. Tidak ada cara untuk meningkatkan peluang hamil secara alami
Kawan Puan boleh jadi tidak bisa menghasilkan sel telur lebih banyak, tetapi kamu bisa meningkatkan peluang pembuahan telur tersebut.
Ada beberapa hal yang dapat Kawan Puan lakukan untuk meningkatkan peluang hamil di atas usia 35 tahun. Apa saja?
- Temui dokter untuk janji prakonsepsi dan meninjau hal-hal yang memengaruhi kemampuanmu untuk hamil, seperti riwayat kesehatan, obat-obatan saat ini, dan gaya hidup secara keseluruhan.
- Prioritaskan kesehatan Kawan Puan dengan mengurangi alkohol dan kafein, berhenti merokok, dan menjaga berat badan yang sehat.
- Perhatikan tubuh dan tanda-tanda kesuburan, seperti suhu tubuh basal dan cairan serviks, yang dapat diuji menggunakan alat prediksi ovulasi yang dapat Anda beli di toko.
- Lakukan tes kesuburan di rumah, yang memeriksa elemen-elemen kunci yang memengaruhi kehamilan.
- Mulailah mengonsumsi suplemen yang dapat meningkatkan kualitas telur, atau asam folat, yang dapat mencegah cacat tabung saraf. Konsultasi lebih dulu ke dokter terkait suplemennya, ya.
- Jika cara itu belum berhasil selama enam bulan, kamu bisa mempertimbangkan untuk konsultasi ke dokter lagi dan dirujuk ke spesialis kesuburan.
Baca Juga: Olahraga untuk Perempuan saat Program Hamil, Apa Saja yang Aman?
3. Saat berusia 35 tahun, kemungkinan memiliki bayi yang sehat sangat kecil
Setiap bulan, selama tidak dibuahi, tubuh akan memutuskan sel telur mana yang dilepaskan saat menstruasi dan biasanya sel telur lebih sehat yang dipilih.
Artinya, seiring waktu, telur yang ditinggalkan memiliki peluang lebih tinggi untuk memiliki kromosom abnormal, yang dapat menyebabkan cacat lahir, seperti sindrom down.
Namun, risiko memiliki bayi dengan kelainan kromosom secara keseluruhan kecil, bahkan ketika Kawan Puan berusia di atas 35 tahun.
Selain risiko kelainan kromosom, seiring bertambah usia risiko keguguran pun meningkat.
Sebelum usia 35, peluang Kawan Puan untuk keguguran adalah 15 persen. Antara 35 dan 45, peluang kamu akan naik menjadi 20-35 persen.
Akan tetapi, kamu perlu ingat itu berarti hingga 80 persen wanita hamil di atas usia 35 tahun bisa melahirkan hingga waktu penuh.
4. Teknologi reproduksi bantuan tidak efektif pada wanita di atas usia 35 tahun
Jika kamu sudah bersabar dan bertekad untuk hamil tapi belum menemukan kesuksesan, bukan berarti Kawan Puan harus menyerah dengan keadaan.
Kamu punya pilihan teknologi reproduksi bantuan seperti fertilisasi in vitro (IVF) atau bayi tabung.
Peluang keberhasilan bayi tabung bergantung pada kapan sel telur kamu dibuahi dan kesehatan Kawan Puan saat kamu mencoba untuk hamil.
Baca Juga: Rambut Rontok selama Kehamilan, Apakah Normal? Ini Penyebabnya
Cara ini cukup efektif untuk mendapatkan kehamilan, tetapi kamu perlu ketahui bahwa biaya yang dibutuhkan untuk bayi tabung juga cukup mahal, ya.
Jadi, itu tadi beberapa mitos tentang hamil di atas usia 35 tahun yang tidak perlu kamu ambil pusing karena faktanya tidak seperti itu, ya. (*)