Parapuan.co – Kawan Puan, kapan terakhir kali kamu mencuci seprai?
Kemarin? Minggu lalu? Atau bahkan kamu sudah lupa kapan terakhir kali mencuci seprai.
Beberapa orang menyarankan untuk mencuci seprai paling tidak seminggu sekali.
Namun, mencuci seprai merupakan kegiatan yang malas untuk kamu lakukan.
Sebagai pilihan lain, Kawan Puan mungkin memutuskan untuk mencuci seprai dengan membawanya ke penatu.
Rutin mencuci seprai dapat mengendalikan beberapa hal seperti alergi, masalah kulit, hingga pernapasan.
Tetapi, masih banyak seseorang yang jarang mencuci seprai miliknya.
Padahal seperti yang PARAPUAN lansir dari Livestrong¸ jarang mencuci seprai akan menimbulkan beberapa dampak seperti:
Baca Juga: Anti Repot, Begini Cara Membuat Motif Tie Dye untuk Seprai Lamamu!
1. Memicu alergi
Seseorang yang memiliki alergi sangat sensitif dengan keberadaan tungau.
“Makhluk kecil ini mungkin menjadi pemicu paling umum untuk asma dan alergi, mereka (tungau) berkembang biak di tempat tidur,” ucap Melanie Carver, kepala misi Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA).
Meskipun Kawan Puan tidak dapat melihatnya, namum seprai yang jarang dicuci akan dipenuhi oleh makhluk mikroskopis ini.
Tungau bukan hanya menjadi satu-satunya hal yang dapat menumpuk di seprai yang tidak dicuci.
“Dalam iklim lembap, tempat tidur dapat menumbuhkan jamur,” ucapnya.
Bukan hanya itu, Melanie juga menambahkan jika seprai yang jarang dicuci memungkinkan terdapat bulu binatang peliharaanmu seperti bulu kucing atau bulu anjing.
“Bulu binatang bisa naik ke tempat tidur,” tambahnya.
Menurut AAFA, tanda-tanda jika Kawan Puan memiliki alergi tungau meliputi:
- Sering bersin
- Hidung tersumbat dan mudah mengeluarkan lendir
- Mata gatal, merah, hingga berair
- Rasa gatal pada hidung, mulut, tenggorokan, dan kulit.
- Batuk
Pada kondisi tertentu, alergi tungau juga dapat membuatmu mengalami kesulitan bernapas, dada sesak atau nyeri, suara siulan saat bernapas.
Bahkan kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah tidur.
2. Tumbuh jerawat
Seprai yang jarang dicuci akan memiliki kelembapan yang dapat memicu jerawat.
“Jika kamu berkeringat atau ngiler di malam hari atau jika kamu berolahraga di malam hari dan tidak mandi sebelum tidur, kamu mungkin mengalami jerawat atau folikulitis,” kata Robin Evans, MD, dokter kulit dan instruktur klinis dermatologi di Albert Einstein School of Medicine.
Saat kamu bekeringat dan tertidur di atas kasur, keringat dalam tubuh dapat menyumbat kelenjar sebaceous (kelenjar yang melapisi pori-pori dan mengeluarkan minyak untuk menjaga kulit agar tetap lembut dan lembap).
“Ketika kelenjar sebaceous tersumbat, minyak akan terperangkap di dalamnya (kulit),” jelas Dr. Robin Evans.
“Ini memicu peradangan yang mengakibatkan munculnya komedo atau komedo putih,” tambahnya.
Begitupun dengan munculnya fokulitis.
Baca Juga: Dari yang Murah Sampai Mewah, Ini 7 Bahan Seprai yang Perlu Kamu Tahu!
“Kelebihan keringat menyumbat folikel rambut, menciptakan peradangan dan pembentukan jerawat di kulit kepala,” tambahnya.
3. Memiliki ruam
Benjolan merah atau gatal adalah kondisi yang mungkin kamu alami jika jarang mencuci seprai.
“Jamur tumbuh di seprai yang lembap,” ungkap Dr. Robin.
Dr. Robin Evans juga menambahkan bahwa kondisi ini dapat berubah lebih parah jika Kawan Puan memiliki kulit yang begitu sensitif.
Bahkan ini dapat menyebabkan seseorang mengalami eksim atau reaksi alergi kulit lainnya.
Untuk itu, bagi Kawan Puan yang memiliki kulit sensitif disarankan untuk mencuci seprai menggunakan produk yang lembut dan aman.
“Juga hindari pelembut kain yang mengandung partikel silika karena dapat menyebabkan iritasi,” tutup Dr. Robin Evans.
Baca Juga: Bisa Dilakukan Sendiri, Begini Cara Mudah Mengganti Seprai Kasurmu
Kawan Puan, itu tadi beberapa risiko yang muncul jika kamu jarang mencuci seprai milikmu.
Setelah mengetahui risiko di atas, apakah kamu masih malas mencuci seprai?(*)