Parapuan.co - Berita seputar artis dan update kasus dugaan pelecehan di KPI menjadi berita terpopuler kemarin, Jumat (10/9/2021).
Berita artis sendiri meliputi pengumuman hamilnya Nadine Chandrawinata di momen sang suami, Dimas Anggara berulang tahun.
Sedangkan update kasus dugaan pelecehan di KPI sendiri mengungkap pengakuan korban diminta meneken surat damai.
Tak hanya dua berita di atas, ada juga berita populer lain yakni tentang Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia.
Untuk lebih lengkapnya, berikut PARAPUAN rangkum beberapa berita terpopuler berikut ini.
Baca Juga: Peringati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, 5 Film Ini Angkat Isu Kesehatan Mental
1. Tampil dengan Perut Buncit, Nadine Chandrawinata Umumkan Kehamilannya
Kabar bahagia datang dari pasangan Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara.
Dalam postingan terbaru Nadine, mantan putri Indonesia ini mengumumkan kehamilan pertamanya.
Nadine mengumumkan dirinya tengah mengandung bersamaan dengan momen ulang tahun suaminya yang ke-33 tahun.
Di postingan yang ia bagikan, Jumat (10/9/2021), nampak potret Nadine bersama Dimas.
Keduanya nampak kompak memakai outfit senada di depan dekorasi bertuliskan "Dirgahayu Calon Ayah".
Tak hanya itu, di foto itu juga terlihat potret USG dan penampakan perut Nadine yang mulai buncit.
"Dirgahayu calon ayah! Maafkan keganjalan pada huruf A, ga tau hilang kemana, karena mini dekor kita pakai yang ada di rumah saja, lalu yang baru adalah rambutku, hihihi, perdana potong pendek demi si baby," tulis Nadine di caption foto.
Kabar bahagia ini tentu mengejutkan sekaligus membuat banyak orang bahagia.
Di kolom komentar sendiri, banyak netizen dan sahabat mengungkapkan rasa bahagia dan harunya.
Dukungan untuk Nadine pun tak terputus dengan kalimat-kalimat indah dari mereka.
2. Tema dan Sejarah Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang Diperingati Setiap 10 September
Kawan Puan, Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 10 September.
Hari penting ini diperingati untuk menciptakan kesadaran tentang kesehatan mental dan pencegahan tindak bunuh diri.
Tujuannya adalah untuk menyoroti masalah kesehatan mental yang ada dengan harapan menjangkau orang-orang yang sedang berjuang melawannya sebelum terlambat.
Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung membuat banyak orang semakin cemas, tertekan, dan rentan untuk mengambil langkah ekstrem tersebut.
Beberapa alasan, seperti kehilangan pekerjaan, kehilangan orang terdekat karena virus corona, kurangnya pertemuan sosial dan sebagainya, bisa memantik keinginan untuk menyakiti diri sendiri.
Baca Juga: Soal Tokoh Kartun Shizuka Diburamkan dan Pernikahan Artis di TV, Begini Kata KPI
Cara terbaik untuk mencegah bunuh diri adalah dengan mengenali tanda-tanda peringatan dan tahu bagaimana menanggapi masalah semacam itu.
Kasus bunuh diri di dunia sudah ada sejak lama, namun sampai sekarang masih banyak orang yang berjuang dalam masalah kesehatan mental tersebut.
Untuk lebih mengenal hari yang penting ini, berikut sejarah dan peringatannya untuk tahun ini, yang dilansir dari News18.
Sejarah Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia
Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia didirikan pada tahun 2003 oleh Asosiasi Internasional untuk Pencegahan Bunuh Diri (IASP) yang didirikan di Wina pada tahun 1960.
Asosiasi tersebut dibentuk oleh Profesor Erwin Ringel dan Dr Norman Faberlow dan disponsori bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
3. Pengacara Sebut MS Diminta Teken Surat Damai oleh Pihak KPI Pusat
Kasus dugaan pelecehan dan bully di kantor KPI kini masih menjadi isu yang banyak dibahas.
Setelah korban, MS, berani melaporkan terduga pelaku ke polisi, kini MS justru diminta untuk menandatangani surat damai.
Hal ini diketahui dari pengakuan pengacara MS, Mehbob kepada Kompas.com, Jumat (10/9/2021).
Dalam pernyataannya, Mehbob menyebut kliennya diminta untuk meneken surat damai dan mencabut laporannya di kepolisian.
Pencabutan laporan ini dilakukan agar proses hukum yang berlangsung tidak lagi dilanjutkan.
Baca Juga: Ketua KPI Lakukan Perubahan Aturan Pasca Kasus Pelecehan dan Bullying di KPI Pusat
Mehbob menjelaskan bahwa permintaan surat damai ini datang dari pihak komisioner KPI.
Pada Rabu lalu, MS mengaku mendapat telepon dari salah satu komisioner KPI untuk datang ke kantor tanpa didampingi pengacara.
"Ditelpon oleh komisioner ditunggu di KPI. Tiba-tiba tanpa adanya komisioner di sana, mungkin itu sudah skenario mereka, tiba-tiba sudah ada surat perdamaian. Dia disuruh tanda tangan," kata Mehbob.
Saat MS datang, komisioner KPI yang memintanya datang tidak hadir dan hanya ada pejabat KPI beserta beberapa terduga pelaku.
Di sana, MS mengaku diminta untuk menandatangani surat damai agar mengakhiri proses hukum.
(*)