Parapuan.co - Muntah bukanlah sebuah penyakit tetapi gejala yang menyertai berbagai kondisi, mencakup infeksi hingga penyakit kronis.
Warna muntahan akan berubah seiring tahap kondisi yang mendasarinya.
Contohnya muntah akibat flu perut (infeksi usus) dapat dimulai dengan warna hijau atau kuning dan berkembang menjadi oranye.
Baca Juga: Sering Alami Masalah Kesehatan setelah Makan Daging? Kenali Gejalanya
Muntah dengan durasi 1-2 hari biasanya hanya reaksi tubuh terhadap iritasi di usus atau cara untuk menyingkirkan hal-hal berbahaya di perut, seperti keracunan makanan.
Namun, jika kamu mengalami pola muntah siklik selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, itu mungkin disebabkan oleh kondisi kronis.
Melansir dari Healthline, berikut ini arti warna muntahan yang bisa menjadi gejala suatu penyakit tertentu.
Bening
Muntah bening biasanya terjadi setelah kamu muntah beberapa kali, yang secara efektif mengosongkan isi makanan dari perut.
Ini mungkin hasil dari kondisi seperti mual di pagi hari, flu perut, migrain, keracunan makanan, atau gangguan muntah siklik.
Muntah bening juga disebabkan oleh obstruksi saluran keluar lambung dan cedera kepala.
Putih atau Berbusa
Muntah berbusa dapat terjadi jika kamu memiliki kelebihan gas di perut.
Kondisi ini disebabkan kelebihan gas meliputi refluks asam atau penyakit refluks gastroesofageal (GERD) dan radang perut.
Gejala lain termasuk gangguan pencernaan, rasa penuh di perut bagian atas setelah makan, dan mual.
Hijau atau Kuning
Muntah berwarna hijau atau kuning menunjukkan bahwa kamu mengeluarkan cairan yang disebut empedu. Cairan ini dibuat oleh hati dan disimpan di kantong empedu.
Perut yang kosong bisa menyebabkan kamu muntah hijau atau kuning, ini termasuk flu perut dan morning sickness.
Baca Juga: Sering Diare, Ternyata Ini Dia Penyebab dan Gejala yang Ditunjukkan
Oranye
Oranye adalah warna makanan yang dicerna sebagian.
Muntah berwarna oranye biasanya disebabkan oleh keracunan makanan setelah makan makanan yang terkontaminasi, gastroenteritis atau flu perut, influenza atau flu, migrain, dan morning sickness.
Selain itu, kamu juga dapat muntah oranye sebagai akibat dari radang usus buntu, mabuk, kemoterapi, infeksi telinga bagian dalam, dan obat-obatan tertentu.
Merah Muda atau Berdarah
Muntah darah dalam jumlah besar disebut hematemesis. Kamu harus menemui dokter jika mengalami muntah berwarna merah muda, merah, atau berdarah.
Pada anak-anak, muntah berdarah mungkin merupakan tanda intoleransi terhadap susu, menelan darah dari luka di mulut, gangguan pembekuan darah tertentu, atau cacat lahir.
Pada orang dewasa, muntah berwarna merah muda biasanya disebabkan oleh kerusakan pada tenggorokan, mulut, atau gusi akibat batuk atau muntah.
Selain itu, bisa juga karena ulkus peptikum atau robekan pembuluh darah, gagal hati dan robekan di kerongkongan akibat episode muntah yang sering dan sangat kuat.
Baca Juga: Ini 4 Kondisi Orang yang Lebih Berisiko Alami Keracunan Makanan
Cokelat
Ada dua kemungkinan penyebab muntah berwarna cokelat dan ini sebenarnya adalah bayangan darah.
Muntahan berwarna cokelat mungkin akibat dari tukak lambung, amiloidosis, atau kondisi mendasar lainnya yang parah.
Sembelit yang parah juga dapat menyebabkan muntah berwarna cokelat dan mungkin berbau seperti kotoran.
Hitam
Hitam juga bisa menjadi warna muntahan berdarah karena darah telah teroksidasi oleh asam di perut.
Muntah hitam disebabkan oleh kondisi yang menyebabkan muntah berdarah yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya.
Kamu harus menemui dokter agar sesegera mungkin untuk menerima diagnosis.
Jadi, itulah arti dari warna muntahan yang berbeda ya, Kawan Puan.
Jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter atau IGD agar segera mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Baca Juga: Tak Perlu Panik Saat Anak Muntah, Segera Lakukan 4 Hal Ini untuk Mengatasinya
(*)