Parapuan.co – Beberapa sekolah telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Meski demikian, tidak semua sekolah dapat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka ini.
Setiap sekolah harus mengisi dokumen tertentu terkait kelayakan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatatap Muka.
Tak hanya itu, guru-guru yang mengajar pun juga dipastikan telah mendapatkan vaksinansi.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Dimulai, Ini Tips Dekorasi Ulang Ruang Belajar Anak
Meski demikian, masih banyak orang tua yang khawatir saat mengizinkan anak mereka untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka.
Terlebih anak-anak belum begitu memahami mengenai virus Covid-19 baik cara penularan, cara melindungi diri, hingga dampak yang ditimbulkan.
Anak-anak mungkin terbiasa menggunakan masker saat di luar rumah, tentu ini adalah salah satu upaya untuk mencegah penularan Covid-19.
Tidak hanya menggunakan masker saja, pencegahan penyebaran virus Covid-19 juga dilakukan dengan mengurangi kerumunan.
Maka dari itu sekolah membatasi jumlah siswa yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka di ruang kelas.
Terkait kondisi ini, Dra. Dienaryati Tjokrosuprihatono, M.Psi, Psikolog dalam webinar Anak kembali sekolah tatap muka. Ya atau Tidak? Suatu Bahasan Psikologis pada Sabtu (11/09/2021) mengatakan bahwa anak perlu diberikan penjelasan dan pengertian.
“Dari awal, anak-anak harus sudah diberi pengertian. Terangkan apa itu Covid-19, proses penularannya, apa dampaknya. Jadi anak diberi pengertian sampai anak mengerti,” jelas Dra. Dienaryati Tjokrosuprihatono.
Memberikan penjelasan pada anak adalah hal yang perlu orang tua lakukan.
Terlebih saat mereka akan kembali kesekolah.
Bertemu kembali dengan teman di sekolah setelah sekian lama membuat anak lupa bahwa mereka masih berada dalam masa pandemi.
Untuk itu, berikan penjelasan dan pengertian pada anak terkait kondisi ini.
Baca Juga: Diperlukan Kerja Sama yang Baik untuk Laksanakan PTM, Siapa Saja?
Tak hanya memberi penjelasan, orang tua juga perlu membuat anak memiliki kesadaran diri untuk melindungi dirinya dan orang disekitarnya.
“Kalau anak masih kecil, kita kasih penjelasan dan contoh. Bahkan selama di rumah bisa kita contohkan untuk mulai pakai masker,” jelaskan.
Selain memberikan pengertian, orang tua juga perlu memberi anak contoh.
Terutama jika Kawan Puan memiliki anak yang masih kecil.
Anak yang melihat orang tuanya menggunakan masker, tentu akan menirunya.
Ini akan membuat anak terbiasa.
“Jadi anak mesti memahami dan dibiasakan,” tambahnya.
Andil Pihak Sekolah
Tak hanya orang tua, pihak sekolah terutama guru juga memiliki andil untuk memberikan penjelasan pada anak.
Karena orang tua tidak berada di sekolah, gurulah yang dapat mengambil peran orang tua untuk menjelaskan dan menegur anak.
“Lalu akan lebih baik jika ini juga dilakukan oleh sekolah,” katanya.
Pihak sekolah dan orang tua memiliki andil yang sama untuk melindungi anak-anak.
Justru ini akan lebih baik jika keduanya dapat bekerjasama.
Baca Juga: Tips Menyiapkan Anak Ikut Pembelajaran Tatap Muka yang Perlu Orang Tua Ketahui
“Baik rumah maupun sekolah harus bekerja sama untuk menjelaskan,” pungkasnya.
Pembelajaran Tatap Muka sendiri pun sudah dimulai dari siswa SMP dan SMA yang sudah lebih mampu menjaga prokes, dengan kapasitas 50% atau maksimum 18 siswa.
Disusul siswa tingkat SD dan kemudian PAUD/TK dengan kapasitas 33% atau maksimal 5 siswa. (*)