Parapuan.co - Sebagian perempuan karier dengan keuangan stabil dan memiliki pasangan yang tepat mungkin berpikir untuk melangkah ke hubungan yang lebih serius.
Terlebih, bagi yang telah menjalani hubungan lama dengan pasangannya, tentu sudah begitu terbuka perihal apapun.
Ya, keterbukaan kerap menjadi kunci hubungan harmonis antara perempuan dengan pasangannya.
Bahkan, sebagian dari mereka telah terbuka soal keuangan pribadi satu sama lain.
Padahal mungkin hal tersebut ternasuk hal yang begitu sensitif menurut sebagian orang.
Meski terkesan begitu sensitif, menurut perencanaan Keuangan Finansialku, Widya Yuliarti, keterbukaan soal keuangan pribadi dengan pasangan saat sebelum menikah justru baik untuk dilakukan.
Menurutnya hal ini dinilai penting karena satu sama lain harus mengetahui bagaimana kondisi keuangan pasangan, apa yang menjadi permasalahan, dan apakah sanggup mendampinginya dengan kondisi keuangan tersebut.
Mengingat kehidupan pernikahan bukan hanya perkara cinta, melainkan perjalanan seumur hidup yang akan dijalani bersama-sama.
Dengan adanya keterbukaan antara satu sama lain, termasuk soal keuangan pribadi, pasangan akan lebih memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Melansir dari laman Kompas.com, berikut tips membangun kepercayaan dan merencanakan masa depan dengan pasangan secara bijak.
Baca Juga: 5 Zodiak Ini Punya Cara Unik dalam Mengelola Keuangan Pribadi, Apa Saja?
1. Membuat space netral
Membangun kepercayaan pada orang lain bukanlah perkara mudah bagi sebagian orang, apalagi jika bicara soal keuangan pribadi.
Sering kali saat mencoba terbuka perihal keuangan dengan pasangan, salah satunya akan memberikan penilaian buruk pada lainnya.
Nah, untuk mencegah hal tersebut terjadi, disarankan untuk membuat ruang netral di antara perempuan karier dan pasangan.
Ruang netral di sini bermaksud untuk tidak boleh menghakimi satu sama lain dan biarkan pasangan bercerita terbuka.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Pencatatan Keuangan yang Mudah dan Praktis!
Untuk melakukannya, hal yang perlu pasangan pikirkan adalah mencoba berdiri di kaki pasangan kalian, sehingga dapat mengerti seperti apa yang dihadapi oleh pasangan.
Selanjutnya, jika dirasa ingin membantu, maka berikan ia solusi yang tepat.
2. Mempersiapkan dana darurat
Seiring berjalannya waktu, istilah dana darurat semakin banyak dipahami oleh masyarakat, dengan kata lain banyak masyarakat yang memahami perihal finansial.
Jika sudah mampu terbuka dengan pasangan perihal keuangan, maka hal selanjutnya yang perlu dipikirkan adalah perencanaan pernikahan dari sisi keuangan yang tepat, yakni dari adanya dana darurat.
Memasuki kehidupan pernikahan tentu akan membutuhkan banyak pengeluaran.
Dana darurat ini perlu dipersiapkan sebagai dana cadangan atau uang yang akan digunakan untuk pengeluaran tidak terduga di masa depan.
“Dengan adanya dana darurat, kamu bisa mengantisipasi jika seandainya cashflow kamu tidak cukup. Kamu bisa dapatkan cashflow dari dana darurat,” jelasnya.
Lebih lanjut lagi, disarankan saat sudah menikah, setidaknya memiliki dana darurat minimal sebanyak 9 kali pengeluaran bulanan.
Simpan dana darurat tersebut untuk suatu hal yang begitu genting dan pastikan dana tersebut di simpan dalam layanan finansial yang mudah untuk dicairkan.
Untuk memudahkan kamu membaginya dalam penyimpanan, usahakan untuk menyimpannya di rekening terpisah dari tabungan lainnya.
3. Memiliki asuransi kesehatan
Kesehatan juga menjadi bagian penting yang tidak boleh dilewatkan.
Karenanya, penting untuk setiap pasangan memiliki asuransi kesehatan, karena asuransi tersebut akan menjadi layaknya proteksi diri saat tubuh sakit.
Terlebih, kini biaya pengobatan di rumah sakit sudah begitu mahal, oleh karena itu disarankan untuk memiliki BPJS atau asuransi kesehatan lainnya.
Kemudian, saat sudah menikah dan memiliki anak, maka hal yang wajib dimiliki adalah asuransi jiwa untuk proteksi terhadap dana pendidikan anak.
Baca Juga: Setelah Perempuan Menikah, Simak Tips Perencanaan Keuangan Keluarga
4. Mulai rencanakan dana pernikahan
Perencanaan pernikahan ini bisa dilakukan saat pasangan kamu telah memiliki dana daurat beserta asuransi.
"Diskusi perencanaan pernikahan dengan pasangan dapat dimulai dengan penentuan budget yang ingin dimiliki setelah menikah," jelas Widya,
Jika dirasa sudah cocok, diskusikan perihal sumber dana dari pernikahan ini akan atas nama siapa.
Selanjutnya, hitung kebutuhan satu sama lain untuk menikah.
Jika dahulu acara pernikahan begitu identik yang menghamburkan keuangan, terlihat dari kebanyakan orang akan rela mengeluarkan biaya besar untuk acara pernikahan.
Faktanya, selama pandemi pemikiran ini pun perlahan berubah, kini semakin banyak orang yang mengadakan pernikahan dengan konsep sederhana dan tidak perlu mengundang terlalu banyak orang.
Perencanaan dana pernikahan ini penting untuk diperhatikan karena masih banyak mimpi-mimpi bersama yang harus dicapai setelah menikah, termasuk tujuan keuangan yang harus dicapai nantinya, seperti membeli rumah, menyiapkan dana pendidikan, menyiapkan dana pensiun.
5. Mulai menabung atau berinvestasi
Setelah menyisihkan dana untuk persiapan pernikahan, penting bagi perempuan karier dan pasangan untuk memulai menabung dan berinvestasi sejak dini.
Sisihkan setidaknya 20% dari adanya gaji pokok bulanan yang diterima untuk menabung dan investasi.
Bagi kamu yang belum memiliki dana darurat, dapat merencanakan dana darurat.
Sementara bagi yang akan menikah tetapi belum punya dana darurat, maka pasangan dapat mencoba menabung dan investasi untuk dana darurat dan dana pernikahan.
Baca Juga: Tak Boleh Digabung, Ini Cara Memisahkan Keuangan Bisnis dengan Pribadi
Jika dirasa dana darurat sudah tercapai, maka bisa langsung berinvestasi untuk dana pernikahan kamu.
6. Selalu evaluasi kesehatan keuanganmu
Setelah melakukan cara-cara yang sudah disampaikan sebelumnya, hal selanjutnya yang perlu perempuan karier dan pasangan lakukan adalah mengevaluasi dan cek kesehatan keuangan kamu.
Cara ini akan berguna untuk mengetahui apakah tujuan yang diinginkan masih sesuai dengan rencana atau tidak
(*)