Parapuan.co - Krisdayanti belakangan ini terang-terangan soal gaji anggota DPR.
Ya, sejak dirinya menjadi anggota pewakilan rakyat, Krisdayanti menerima gaji bulanan yang tak kecil.
Bahkan, dia mengaku per bulan bisa mendapatkan gaji hingga Rp16 juta per bulan.
Itu baru gaji pokok saja, belum sama tunjangan yang juga besar.
Nah, selain berita soal gaji anggota DPR, ada juga berita tentang hal yang perlu diperhatikan saat menerima panggilan dari perekrut perusahaan.
Betul sekali, kita memang tak boleh asal dalam menerima panggilan perekrut, terlebih kalau kondisi kita sedang ramai.
Lalu gimana dong, caranya?
Berikut rangkuman berita terpopuler Lady Boss hari ini Jumat (17/09/2021)
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN General Banking Staff di Bank Tabungan Negara
1. Krisdayanti Bocorkan Gaji dan Tunjangan Anggota DPR, Ini Rinciannya
Baru-baru ini penyanyi Krisdayanti membeberkan gaji yang diterimanya sebagai anggota DRP (Dewan Perwakilan Rakyat).
Seperti yang kita tahu, ibu dari Aurel Hermansyah itu sekarang menjadi anggota DPR komisi IX di bidang kesehatan dan ketenagakerjaan untuk periode 2019-2014.
Melansir Kompas.com, Krisdyanti blak-blakan mengungkapkan besaran gaji anggota DPR di dalam YouTube Channel mantan anggota DPR, Akbar Faizal.
Dalam video berjudul NEKAT!KRISDAYANTI BERANI BICARA POLITIK DI SINI, pelantun 'Cobalah untuk Setia' ini cerita tentang besaran gaji serta tunjangan menjadi anggota DPR.
"Kita banyak potongan. Setiap tanggal 1 (dapat) Rp 16 juta, tanggal 5 (dapat) Rp 59 juta, kalau enggak salah," ujar Krisdayanti.
Menurutnya, uang sebesar Rp16 juta itu merupakan gaji pokok yang diterima Krisdayanti.
Sementara uang Rp59 juta merupakan uang tunjangan per bulannya.
Tapi, enggak hanya itu, Krisdayanti juga mnedapatkan uang dana aspirasi dan kunjungan dapil.
"Dana aspirasi, itu memang wajib untuk kita, namanya uang negara. Dana aspirasi kita itu Rp450 juta, 5 kali dalam setahun," pungkasnya.\
2. Mengenal Irma Hidayana, Penggagas Platform Lapor Covid-19 yang Peduli Hak Kesehatan Perempuan
LaporCovid19 bisa dibilang telah menjadi pelopor platform digital berisi informasi seputar pandemi Covid-19 yang transparan bagi masyarakat.
Platform ini dijalankan oleh organisasi independen sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan kesehatan.
Inisiatornya adalah seorang perempuan inspiratif yang pernah menempuh pendidikan jurusan Filsafat di Universitas Gadjah Mada (UGM), Irma Hidayana.
Perempuan yang semasa kuliah pernah ikut aksi demo mahasiswa tahun 1998 ini tentu tak pernah menyangka, jadi seperti apa ia di masa depan.
Namun, masa depan sendirilah yang membuktikan bahwa ia mampu menjadi lebih dari sekadar partisipan aksi.
Baca Juga: Mengenal Gita Savitri Devi, Influencer yang Juga Blogger dan YouTuber
Irma Hidayana dulunya banyak mengkritisi pemerintahan Orde Baru bersama rekan-rekannya di pers mahasiswa.
Sikap kritisnya itu ternyata bertahan lama dan membuatnya banyak memerhatikan kinerja pemerintah, hingga kemudian bekerja di ICW (Indonesia Corruption Watch).
Di ICW, ia menjabat sebagai Deputy to Public Service Monitoring yang bersinggungan langsung dengan urusan yang menyangkut masyarakat.
Bagaimana kisah Irma?
3. Tak Boleh Asal! Perhatikan 5 Hal Ini saat Dihubungi Perekrut Perusahaan
Terkadang dalam tahap awal wawancara dan tes kerja di suatu perusahaan tertentu, perekrut menghubungi pelamar kerja via telepon.
Melansir situs Huffpost.com, dalam pembicaraan via telepon, perekrut awalnya menanyakan apakah kita selaku pelamar kerja betul mengirimkan surat lamaran ke perusahaan tersebut.
Perekrut lalu menanyakan apakah kita masih berminat terhadap posisi yang dilamar itu, kemudian menanyakan kapan kita bisa mengikuti wawancara maupun tes kerja.
Baca Juga: Sosok Penyiar TV Perempuan Pertama yang Berani Mewawancarai Taliban
Meski panggilan telepon seperti ini umumnya merupakan undangan untuk menghadiri wawancara atau tes kerja, namun kita tetap harus bersikap sopan.
Selain itu, kita juga tetap harus menunjukkan minat terhadap pekerjaan tersebut.
Ini karena pihak perekrut yang menelepon kita sebetulnya masih mengevaluasi diri kita lewat panggilan telepon tersebut, untuk mengetahui apakah kita ideal untuk pekerjaan itu.
Apa saja yang harus diperhatikan ketika kita tiba-tiba ditelepon oleh pihak perekrut?