Parapuan.co - Kawan Puan, kamu harus tahu bahwa ada beberapa penyakit khusus yang hanya menyerang perempuan, seperti penyakit radang panggul atau pelvic infammatory disease (PID).
Penyakit radang panggul adalah suatu infeksi pada organ reproduksi perempuan.
Penyakit radang panggul paling sering terjadi ketika bakteri menyebar dari vagina ke rahim, saluran tuba, dan ovarium.
Baca Juga: Kerap Dirasakan Ibu Hamil, Ini Penyebab Nyeri Punggung Saat Hamil
Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa jenis bakteri yang berbeda tapi dapat menyebabkan penyakit radang panggul, termasuk bakteri yang menjadi penyebab infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore dan klamidia.
Di mana yang biasa terjadi adalah bakteri pertama kali masuk ke dalam vagina dan menyebabkan infeksi.
Selanjutnya seiring berjalannya waktu, infeksi ini dapat berpindah ke organ panggul.
Umumnya bakteri penyebab gonore dan klamidia bisa menempel pada vagina karena berhubungan seks tanpa menggunakan kondom.
Untuk tanda dan gejala radang panggul bisa ringan bahkan tidak kentara. Di sisi lain, ada beberapa perempuan yang tidak merasakan hal yang terjadi pada tubuh mereka.
Akibatnya, karena tidak menyadari, pada akhirnya perempuan tersebut akan mengalami kesulitan hamil dan merasakan nyeri panggul yang kronis.
Meski seringkali tanda dan gejalanya tidak disadari, beberapa perempuan nantinya akan mengalami beberapa gangguan, yakni:
1. Nyeri, mulai dari ringan hingga parah di perut bagian bawah dan panggul.
2. Keputihan yang tidak normal atau berat dan mungkin memiliki aroma yang tidak sedap.
3. Pendarahan rahim yang tidak normal, terutama selama atau setelah berhubungan seksual, atau di antara siklus menstruasi.
4. Sakit saat berhubungan intim.
5. Mengalami demam, kadang yang terkadang disertai dengan menggigil.
6. Buang air kecil yang menyakitkan atau bahkan terlalu sering maupun sulit untuk kencing.
Baca Juga: Rahasia Sehat Awet Muda di Usia 36 Tahun, Song Joong Ki Jalani Puasa
Kapan harus menemui dokter?
Kawan Puan harus segera menemui dokter untuk mendapat pengobatan jika mengalami:
- Sakit parah di bagian bawah perut.
- Mual dan muntah, serta ketidakmampuan untuk menahan apa pun yang masuk ke tubuh.
- Demam dengan suhu tinggi, tepatnya lebih dari 38,3 derajat celsius.
- Keputihan yang kotor alias tidak wajar.
Walaupun Kawan Puan mungkin merasakan tanda dan gejala penyakit radang panggul itu tidak parah, tetapi alangkah baiknya segera temui dokter.
Tak hanya itu, keputihan yang bau, nyeri saat buang air kecil atau pendarahan di antara siklus menstruasi juga bisa menjadi gejala infeksi menular seksual.
Nah, apabila muncul gejala infeksi menular seksual, maka Kawan Puan jangan ragu untuk sesegera mungkin menemui dokter.
Saat berkonsultasi ke dokter pastikan kamu bersikap jujur tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Baca Juga: Bolehkah Seks di Masa Menstruasi? Berikut Ini Penjelasan dan Tipsnya
Mengutip dari Healthline, dengan bersikap jujur, dokter pun akan mendiagnosis gejala yang ada.
Lalu, dalam beberapa kasus, dokter akan menjelankan tes diagnosis, seperti:
- Pemeriksaan panggul untuk memeriksa organ panggul.
- Kultur serviks untuk memeriksa infeksi serviks.
- Tes urin demi memeriksa urin, tanda-tanda darah, kanker, dan penyakit lainnya.
Pemeriksaan ini perlu dilakukan tujuannya supaya kamu mendapat perawatan yang sesuai demi membantu mencegah penyakit radang panggul. (*)