Hari Alzheimer Sedunia, Ini 5 Jenis Makanan untuk Cegah Alzheimer

Anna Maria Anggita - Selasa, 21 September 2021
Makanan yang membantu mencegah penyakit alzheimer
Makanan yang membantu mencegah penyakit alzheimer New Africa/Shuttershock

Parapuan.co - Tanggal 21 September diperingati sebagai Hari Alzheimer Sedunia, yang berperan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang adanya penyakit alzheimer.

Alzheimer adalah jenis dari demensia yang memengaruhi memori, pikiran dan perilaku penderitanya,

Dalam arti lain, alzheimer itu merupakan kumpulan gejala yang diakibatkan oleh adanya kematian sel-sel otak.

Baca Juga: Catat! Ini 5 Makanan yang Berperan Penting Menjaga Kesehatan Rahim

Kondisi ini mengakibatkan pengiriman sinyal ke otak dan tubuh pun menjadi terganggu, sehingga aktivitas harian penderita tidak berjalan dengan lancar.

Dilansir dari alz.org, penyakit alzheimer sejauh ini tidak bisa disembuhkan.

Namun ada cara lain untuk memperlambat memburuknya gejala demensia yakni dengan cara meningkatkan kualitas hidup.

Di mana hal ini tidak hanya berlaku bagi para penderita alzheimer saja, namun juga berperan membantu mencegah penyakit alzheimer.

Cara meningkatkan kualitas hidup salah satunya adalah mengonsumsi makanan yang sehat.

Menurut informasi dari Eat This, berikut ini beberapa makanan sehat yang membantu mencegah penyakit alzheimer.

1. Kunyit

Kunyit tidak hanya bumbu masakan saja, sebab bisa juga dijadikan obat yang sangat bermanfaat bagi tubuh termasuk kesehatan otak.

Hal ini dikarenakan kunyit memiliki bahan aktif bernama kurkumin yang punya segudang manfaat bagi otak dan tubuh, dengan meningkatkan fungsi kognitif manusia.

Untuk mengonsumsi obat tradisional ini, Kawan Puan bisa menjadikan satu sendok teh kunyit sebagai minuman atau dijadikan bumbu masak.

2. Ikan salmon

Salmon dan ikan lain yang kaya akan lemak seperti sarden dan mackerel telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit alzheimer.

Pasalnya, ikan berlemak adalah sumber asam lemak omega-3 yang sangat baik dan berperan mencegah atau menunda penurunan fungsi kognitif pasa orang yang menderita alzheimer.

Hal ini diungkapkan dalam studi berjudul Association between fish consumption and risk of dementia: a new study from China and a systematic literature review and meta-analysis.

Pada studi tersebut diungkapkan mereka yang mengonsumsi ikan berlemak pada jumlah berapa pun dalam jangka waktu dua tahun, memiliki risiko demensia yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak makan ikan sama sekali.

Baca Juga: 5 Tips Memasak Cepat Mi agar Tetap Kenyal dan Tidak Mudah Putus

3. Berry

Berbagai jenis buah berry seperti blueberry, blackberry, raspberry, dan stroberi itu baik untuk otak.

Sebab, semua jenis berry ini mengandung antioksidan yang dapat bermanfaat bagi fungsi otak dengan melindungina dari stres oksidatif.

Selain itu, buah berry juga memiliki efek positif pada fungsi kognitif manusia.

4. Sayuran hijau

Tak perlu diragukan lagi, sayuran hijau ini memiliki berbagai manfaat bagi seluruh tubuh manusia termasuk otak.

Misalna saja, kale, bayam dan collard hijau dikemas dengan nutrisi yang mendukung kesehatan secara keseluruhan yakni flavanol yang merupakan senyawa antioksidan.

Studi berjudul "Dietary flavonols and risk of Alzheimer dementia", menyebutkan asupan tinggi flavanol dapat dikaitkan dengan penurunan risiko pengembangan alzheimer.

Tak hanya itu saja, sayuran berdaun hijau juga berperan melindungi otak dari penurunan fungsi kognitif.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Ini Makanan Pelancar Haid

5. Makanan rendah gula

Doug Scharre, ahli saraf dan direktur divisi Neurologi Kognitif di The Ohio State University Wexner Medical Center, mengatakan bahwa meskipun Alzheimer tidak dapat dicegah melalui konsumsi makanan tertentu, nutrisi yang tepat sangat penting untuk kesehatan otak dan dapat mengurangi penurunan kognitif.

Salah satu cara untuk mendukung kesehatan otak adalah dengan tidak mengonsumsi makanan olahan.

Pasalnya makanan olahan mengandung tambahan gula dan lemak tidak sehat yang berpengaruh bagi tubuh.

Untuk menghindari risiko tersebut maka perlu adanya diet seimbang yang rendah lemak jenuh dan rendah gula agar otak lebih sehat. (*)

Sumber: Alzheimer Association,Eat This
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja