Parapuan.co - Jemima Kirke menjadi karakter perempuan baru dalam serial Sex Education 3.
Dalam serial tersebut Jemima berperan sebagai Hope, yakni kepala sekolah baru yang memiliki energi cukup kuat.
Kedatangannya cukup anggun dengan gaya busana serta tarian yang cukup mencuri perhatian, namun ia hadir dengan membuat kebijakan siswa baru yang lebih ketat.
Ya, karakter perempuan satu ini hadir sebagai kepala sekolah Moordale Secondary dengan penampilannya yang cukup ikonik.
Seperti kita ketahui, sebelumnya ia memerankan karakter yang rumit dan tidak disukai yakni sebagai Jessa di serial Girls.
Sementara, menurutnya memerankan karakter sebagai Hope menjadi tantangan baru, yakni menjadi seseorang yang sangat kontras dengan anak-anak dalam serial tersebut.
Dalam sebuah kesempatan wawancara dengan Teen Vogue, tokoh perempuan baru ini pun menceritakan perihal karakternya dalam serial yang baru resmi tayang pada 17 September 2021 lalu.
Baca Juga: Perankan 2 Karakter Perempuan, Lee Ji Ah Kesulitan dalam The Penthouse
Sebelum diajak untuk bergabung menjadi salah satu pemain, dahulunya ia adalah penonton setia dari serial satu ini.
Berdasarkan pengakuannya, saat diajak untuk turut serta menjadi salah satu karakter perempuan di serial ini menjadi sebuah kesempatan baginya untuknya bisa berperan sebagai antagonis.
Ketika ditanya perihal motivasi kehadiran sosok Hope dalam Sex Education di musim ketiga, ia pun menjelaskan, Hope begitu keras terhadap dirinya untuk bisa mengubah sekolah.
“Saya pikir dia memiliki banyak tekanan padanya untuk mengubah sekolah. Selanjutnya, saya pikir dia pasti akan mendefinisikan dirinya dengan kesuksesan dan pencapaiannya," jelasnya.
Baca Juga: Karakter Perempuan di Drama Korea dengan Gaya Fashion Ikonik
Ia juga menyampaikan, sosok Hope begitu memberi banyak tekanan pada dirinya sendiri untuk bisa menjadi perempuan sukses, khususnya di dunia akademik ini.
Selanjutnya, akris berusia 36 tahun ini juga ditanya mengenai perbedaan yang mencolok antara Girls dan Sex Education, menurutnya.
“Menurut saya perbedaannya adalah serial Girls ditujukan untuk satu generasi, mungkin usia 20 hingga 30 tahun, sedangkan Sex Education ditujukan untuk remaja. Hal ini tentu sangat penting dan sangat menyegarkan,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan Sex Education lebih mengarahkannya ke remaja karena ceritanya berbicara tentang kehidupan remaja yang pada akhirnya nanti akan berkaitan dengan kesehatan seksual orang dewasa.
Selanjutnya, perihal perubahan karakternya setelah menjadi aktris di Girls, Jemima mengatakan bahwa setiap tokoh perempuan yang ia jalani memberikan pelajaran baru baginya.
“Saya pikir setiap proyek yang saya lakukan, memberikan sedikit perubahan bagi saya sebagai aktor. Saya belajar sesuatu yang baru, tentang diri saya atau kemampuan akting saya, jadi semuanya mempengaruhi saya dalam beberapa cara,” tuturnya.
Dengan kata lain, setiap tokoh perempuan yang ia mainkan selalu memberikan pembelajaran dan pengelaman yang berbeda bagi dirinya.
Sehingga, setiap karakter yang dimainkannya memberikan pengaruh padanya dengan cara yang berbeda pula.
Lebih lanjut lagi, ketika ditanyakan mengenai adegan favorit dalam Sex Education season 3, aktris cantik ini menjawab bahwa di salah satu adegan bersama Mimi, yang berperan Ruby.
“Adegan bersama Mimi sangat saya nikmati dan cukup baru bagi saya. Jadi saya harap penonton memperhatikannya, ini ada di episode kedua hingga terakhir,” ungkapnya.
Berperan sebagai karakter perempuan baru di Sex Education 3, Jemima Kirke cukup memberikan warna baru dalam kehidupan sekolah seperti dengan menerapkan sejumlah aturan baru, mulai dari seragam hingga menghancurkan bangunan lama yang menjadi tempat nongkrong.
(*)
Baca Juga: Karakter Perempuan yang Gugur di Squid Game, Ini Cerita Sae Byeok