Parapuan.co - Persiapan sekolah tatap muka kini menjadi tugas para orang tua, menyusul kebijakan sekolah tatap muka, karena kasus perkembangan Covid-19 yang semakin menurun.
Kebijakan pembelajaran tatap muka terbatas ini pun telah diberlakukan di sejumlah daerah yang masuk ke dalam kategori zona hijau dan kuning.
Kendati demikian, keputusan ini dibuat dengan tetap mempertimbangkan faktor tertentu dan aturan protokol kesehatan yang cukup ketat.
Dapat dikatakan, kegiatan belajar mengajar tahun ajaran 2021/2022 akan lebih dinamis dan menyesuaikan kebijakan PPKM serta Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Menyambut kebijakan baru ini tentu dibutuhkan persiapan sekolah tatap muka yang perlu diperhatikan orang tua.
Mulai dari perlengkapan yang dibawa ke sekolah, protokol kesehatan saat anak berangkat, hingga pulang sekolah, termasuk kesiapan mental anak untuk kembali belajar di kelas.
Pasalnya, anak sudah 1,5 tahun terbiasa belajar dari rumah secara daring dengan orang tua sebagai pembimbingnya.
Tak heran, jika terdapat sebagian anak yang enggan untuk berangkat sekolah beserta dengan alasannya yang beragam.
Karena itu, pendekatan orang tua pada anak menjadi hal yang begitu penting dilakukan untuk memahami apa yang dialami anak hingga ia mogok sekolah.
Dalam rangka persiapan pembelajaran tatap muka, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua saat anak enggan berangkat ke sekolah, berikut ulasannya, dilansir dari laman Parents, Jumat (24/9/2021).
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka: Tips Cuci Seragam agar Terhindar Virus
1. Kenali apa yang menjadi ketakutannya
Dalam persiapan sekolah tatap muka ini, saat anak terlihat enggan untuk berangkat sekolah mungkin kebanyakan orang tua mungkin akan memberikan semangan dengan berbagai macam hal.
Faktanya, cara tersebut tak terbukti ampuh dapat bantu membuat anak semangat untuk berangkat ke sekolah.
Sebenarnya, hal pertama yang harus dilakukan oleh orang tua dalam menghadapi anak mogok sekolah adalah memahami hal yang menjadi pemicunya.
Sebagaimana kita ketahui, sekolah memiliki sejumlah aturan dan batasan yang wajib ditaati oleh anak.
Mungkin saja, hal tersebut yang membuat anak merasa terkekang dan tidak nyaman untuk berlama-lama di sana.
Tak hanya itu, pelajaran di sekolah juga bisa menjadi salah satu penyebab anak enggan untuk berangkat ke sekolah.
Atau, terdapat beberapa kejadian di sekolah tanpa sepengetahuan orang tua yang membuat anak mengalami kecemasan tertentu.
Tak terkecuali lingkungan pertemanan yang dimiliki anak mungkin saja tidak membuatnya nyaman, sehingga ia melakukan hal tersebut.
Dengan kamu mengetahui apa yang menjadi penyebab masalah anak enggan berangkat ke sekolah, maka akan memudahkan kamu dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan ini.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka: Protokol Kesehatan saat Anak Pulang Sekolah
2. Buat suasana rumah menjadi membosankan
Berada 1,5 tahun di dalam rumah, menjadikan anak merasa begitu nyaman diam di dalam rumah.
Terlebih adanya fasilitas yang tersedia membuat anak enggan untuk berangkat ke sekolah.
Kenyamanan ini tentu saja akan sangat berbeda jika ia bandingkan saat belajar di sekolah.
Jika sudah begini, dalam rangka persiapan pembelajaran tatap muka, maka hal yang perlu kamu lakukan adalah mencoba membuat rumah menjadi tempat yang membosankan baginya.
Sebagai contoh, kamu dapat membuat aturan batasan penggunaan sesuatu barang yang disukai anak, misalnya play station, atau pun gadget lainnya.
Aturan tersebut diiringi dengan syarat, ia dapat bermain setelah pulang dari sekolah.
3. Ketahui Masalahnya Lebih Dalam
Jika sudah melakukan berbagai cara namun anak tetap pada pendiriannya untuk tidak mau ke sekolah, bahkan sampai disertai tangisan dan tanda kecemasan lainnya, maka coba untuk konsultasikan dengan dokter.
Anak-anak memang tak selalu bisa menyampaikan keluh kesah yang ia akutkan, sehingga ia membutuhkan bantuan profesional yang bisa memahaminya.
Dengan begitu, orang tua akan memahami lebih dalam apa yang menjadi kendala bagi si kecil dalam sekolahnya.
Hal ini menjadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan sebagai bentuk persiapan sekolah tatap muka, ya Kawan Puan!
Baca Juga: Jemima Kirke Perankan Karakter Perempuan Baru di Sex Education 3
(*)