Perempuan yang kini berusia 34 tahun ini membangun Canva berawal dari permasalahannya saat ingin merancang atau mendesain sesuatu.
Melalui Canva, Melanie ingin membuat proses desain grafis lebih mudah dan sederhana.
Pada saat berusia 19 tahun, Melanie sempat mengajar desain komputer yang merupakan bagian dari studinya di Communications and Commerce di University of Western, Australia.
Kemudian di tahun 2007, ia menunda studinya untuk fokus untuk mendirikan di Fusion Yearbooks, perusahaan yang berfokus pada desain buku tahunan.
Baca juga: Mengenal Tri Mumpuni, Ilmuwan yang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidroelektronik
Perusahaan yang didirikan di ruang tamu rumahnya itu, kini masih berdiri dan menjadi penerbit buku tahunan terbesar di Australia.
Setelah itu di tahun 2012, Melanie dan kekasihnya, Cliff Obrecht, mendirikan Canva.
Namun saat itu Canva belum sesukses sekarang, dan kerap ditolak oleh investor.
Pasalnya di Australia susah menjangkau investor teknologi besar yang kebanyakan berada di California Utara.