Parapuan.co - Kawan Puan, Youtuber Ria Ricis baru saja melaksanakan lamaran dengan kekasihnya, Teuku Ryan, pada hari Kamis (23/9/2021).
Setelah lamaran, Ricis dan Ryan akan memperisapkan pernikahan mereka yang sudah ditunggu-tunggu oleh netizen.
Walaupun tanggal pernikahnnya belum pasti, Shindy Kurnia Putri, kakak Ria Ricis sempat membocorkan sedikit soal rencana pernikahan sang adik.
Rencananya, Ria Ricis dan Teuku Ryan akan melaksanakan pernikahan dengan gabungan adat Aceh dan Palembang.
Hal tersebut atas pertimbangan Teuku Ryan yang berasal dari Aceh dan Ria Ricis yang berasal dari Palembang.
Sembari menunggu tanggal resmi pernikahan mereka, yuk kita kulik terlebih dahulu soal prosesi pernikahan adat Palembang.
Baca Juga: Keluarga Bocorkan Rencana Pernikahan Ria Ricis, Sebut Adat Aceh dan Palembang
Penerus tradisi Songket Palembang, Zainal Arifin, yang masih keturunan dari Sultan Mahmud Badaruddin, mengaku masih mempertahankan prosesi pernikahan khas Palembang.
Kepada Kompas.com, pemilik brand ZainalSongket ini menjelaskan soal prosesi yang ada di pernikahan adat Palembang.
Pertama, penting untuk kita ketahui bahwa unsur dan makna religi sangat kental dalam prosesi pernikahan Palembang.
Di setiap tahapan mengandung pengharapan dan doa yang tersirat maupun disampaikan secara langsung.
Mulai dari barang hantaran hingga tiap prosesi juga punya makna mendalam, lho.
Semua makna tersebut terkait dengan kehidupan rumah tangga, etika, serta kewajiban dan hak suami-istri.
Ada nilai budaya yang diyakini bisa membawa rumah tangga menjadi bahagia dan semua tergambar dalam setiap gerak dan tahapan prosesi.
Calon pengantin perempuan pun harus belajar tari, untuk persembahan kepada pasangannya sebagai tahap akhir prosesi.
Sebagai bentuk pelepasan masa lajang dari sang pengantin perempuan, tarian tersebut menjadi sangat penting.
Untuk lebih mengenal setiap prosesinya, berikut tahapan prosesi pernikahan adat Palembang, dari persiapan hingga menuju pernikahan.
Baca Juga: Rencana Perkawinan Ria Ricis Bocor, Ini Bedanya Baju Nikah Adat Aceh dan Palembang
1. Persiapan
Madik (melihat)
Prosesi pertama adalah Madik. Pada prosesi ini, utusan dari pihak keluarga pria berkenalan dengan pihak keluarga perempuan.
Prosesi ini dilakukan untuk mengetahui asal-usul, silsilah keluarga, dan mengenal kebiasaan keluarga calon pendamping ledih dalam.
Menyenggung
Pada prosesi kedua ini, utusan pihak pria secara resmi membawa hantaran yang disebut tenong atau sangkek.
Hantaran tersebut diantarkan kepada keluarga dari pihak perempuan. Prosesi ini seperti seserahan yang sering kita lihat di budaya lainnya.
Ngebet (diikat)
Masih berkaitan dengan prosesi hantaran, di sini keluarga pihak pria berkunjung dengan membawa tenong tiga buah.
Tenong tersebut merupakan pertanda nemuke kato yang berarti kedua pihak telah sepakat dan perempuan sudah diikat untuk menjadi calon istri kekasihnya.
Baca Juga: Foto-foto Lamaran Ria Ricis, dari Prosesi hingga Tamu yang Hadir
Berasan (bermusyawarah)
Prosesi musyawarah ini dilakukan untuk menentukan apa yang diminta pihak perempuan dan yang diberikan pihak lelaki.
Selain itu, prosesi ini menentukan adat yang akan dilaksanakan dari lima pilihan adat yang ada di Palembang.
Masyarakat Palembang juga terkenal dengan pantun-pantun Melayu. Nah, tahapan ini sarat dengan pantun menarik.
Mutuske Kato
Prosesi ini adalah pertemuan kedua keluarga untuk membuat keputusan terkait dengan ritual dan prosesi pernikahan, termasuk hari pernikahan.
Nganterke Belanjo
Tradisi ini juga mirip dengan tradisi serah-serahan dalam budaya Jawa, dilakukan sebulan sebelum pernikahan atau dikenal sebagai Munggah.
Pada prosesi ini, Duit Belanjo (uang belanja) dimasukkan dalam ponjen kuning, dilengkapi 12 nampan pengiring.
Nampan tersebut berisi kebutuhan pesta seperti gula pasir, tepung terigu, telur itik, mentega, minyak goreng, susu, buah kalengan, kentang, bawang merah, serta kue-kue.
Baca Juga: Ria Ricis Segera Menikah, Begini Adat Pernikahan Aceh yang Mungkin Dipakai
2. Pernikahan
Ritual menjelang akad nikah
Menjelang akad nikah, ada ritual yang dilakukan calon pengantin perempuan untuk kesehatan, kecantikan, dan lambang magis.
Ritual ini sangat dipengaruhi kepercayaan tradisi masing-masing keluarga Palembang.
Akad nikah
Prosesi akad nikah ini sama seperti budaya lainnya yang dipengaruhi oleh agama muslim.
Akad nikah dilakukan di rumah calon pengantin pria, jika dilakukan di rumah calon pengantin perempuan maka akan dikatakan menumpang.
Munggah (pernikahan)
Nah, ini adalah puncak acara pernikahan adat Palembang.
Prosesi pernikahan ini tentu melibatkan kedua belah pihak dan juga tamu undangan yang datang.
Prosesi dimeriahkan dengan tabuhan rebana yang mengiringi pengantin pria saat sedang silat, adu pantun, dan sejumlah prosesi lainnya.
Baca Juga: Ria Ricis Lamaran, Sederet Selebgram Ini Didapuk Jadi Bridesmaid
Prosesi tersebut banyak makna seperti buka tirai yang merupakan tanda pertemuan pertama lelaki dengan wanitanya.
Prosesi diakhiri dengan persembahan tari dari pengantin perempuan untuk sang suami.
Baik dari segi bahasa maupun prosesinya, ritual kesultanan Palembang memiliki kemiripan dengan keraton di daerah lainnya.
Prosesi pernikahan adat Palembang yang unik ini adalah bukti beragamnya budaya Indonesia dari Sabang hingga ke Marauke.
Maka, sebagai orang Indonesia, kita harus bangga merayakan keberagaman dan kekayaan negera tercinta ini. (*)