"Itu banyak dalam sistem birokrasi kita. Saya cukup cermat mengamati mereka," tambahnya.
Aktor berusia 49 tahun ini sebelumnya bermain dalam film Sokola Rimba (2013), Ziarah (2016), Istirahatlah Kata-kata (2016), Love for Sale (2018), Sultan Agung (2018), hingga Surga yang Tak Dirindukan 3 (2021).
Meskipun bukan karakter utama, namun sosok Burhan dan Dekan merupakan karakter vital dan penting dalam cerita film ini.
Wregas sebagai sutradara mengakui bahwa ia membutuhkan aktor sekaliber Landung Simatupang dan Rukman Rosadi yang juga sudah berpengalaman di panggung teater.
Landung sendiri aktif di teater sejak kuliah di Universitas Gadjah Mada, hingga berlanjut dalam Teater Garasi.
Sementara Rukman Rosadi adalah pengajar Jurusan Teater Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Baca Juga: Angkat Isu Kekerasan Seksual, Wregas Bhanuteja Ungkap Proses Kreatif Film Penyalin Cahaya
Ia juga lulusan Departemen Film dan Teater di World Arts and Culture University of California, Los Angeles (UCLA).
"Selain kekuatan akting yang dalam, ciri khas Pak Landung adalah suka memberi gestur khusus kepada karakternya," ungkap Wregas, sang sutradara.
"Gestur yang seolah kecil ini justru memberi latar belakang karakter yang dapat dibaca lebih oleh penonton," tambahnya.
"Kita dapat membaca latar belakang sosok orang tua ini dari cara ia berjalan. Hal ini justru malah memberikan saya inspirasi lebih untuk menulis ulang dan mendalami karakter Burhan," katanya lebih lanjut.