"Selain kekuatan akting yang dalam, ciri khas Pak Landung adalah suka memberi gestur khusus kepada karakternya," ungkap Wregas, sang sutradara.
Baca Juga: Jadi Pemeran Utama, Shenina Cinnamon Ungkap Karakter Sur di Penyalin Cahaya
"Gestur yang seolah kecil ini justru memberi latar belakang karakter yang dapat dibaca lebih oleh penonton," tambahnya.
"Kita dapat membaca latar belakang sosok orang tua ini dari cara ia berjalan. Hal ini justru malah memberikan saya inspirasi lebih untuk menulis ulang dan mendalami karakter Burhan," katanya lebih lanjut.
Gestur juga menjadi kekuatan Rukman Rosadi, sehingga Wregas memilihnya untuk memerankan karakter Dekan.
"Mas Rosa mampu mentransfer mimik muka ke seluruh anggota tubuhnya, sehingga seluruh anggota tubuh itu berekspresi," papar Wregas.
"Ia menghidupkan karakter Dekan supaya tidak hanya menjadi karakter individual saja, tapi juga dapat menjadi representasi soal sistem yang ada di institusi pendidikan," tambahnya.
Inilah pertama kali bagi kedua aktor tersebut diarahkan oleh Wregas Bhanuteja dalam sebuah produksi film.
Film Penyalin Cahaya yang diproduksi Rekata Studio bersama Kaninga Pictures ini berkisah tentang Sur (Shenina Cinnamon) yang harus kehilangan beasiswanya.
Baca Juga: Bangga! Film Penyalin Cahaya akan World Premiere dan Berkompetisi di Festival Film Busan
Semua akibat ia dianggap mencemarkan nama baik fakultas usai swafotonya dalam keadaan mabuk beredar.
Ia tidak mengingat apa pun yang terjadi pada dirinya saat menghadiri pesta kemenangan komunitas teater di kampusnya. Dalam pesta tersebut, Sur tidak sadarkan diri.
Ia lantas meminta bantuan Amin (Chicco Kurniawan), teman masa kecilnya yang juga tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta.
Seperti diketahui, film Penyalin Cahaya akan melakukan World Premiere dan masuk program kompetisi utama di Busan International Film Festival (BIFF) ke-26 di Korea Selatan pada 6-15 Oktober 2021. (*)