Sementara, 8,3 persen ingin bekerja dari rumah 1 hari dalam seminggu, 13,9 persen memilih dua hari per minggu, dan 13 persen 3 hari per minggu.
33,3 persen lainnya memilih kerja dari rumah lima hari per minggu.
Survei yang dilakukan dari Juni-Juli ini juga menemukan bahwa 40 persen karyawan di AS akan berhenti kerja dan mencari pekerjaan baru bila diminta WFO.
Dari hasil survei itu juga mengungkapkan bahwa perempuan yang sudah memiliki anak kecil sangat menghargai bekerja dari rumah.
Bila memang nantinya WFO sudah kembali, bukan tak mungkin kalau banyak ibu pun memilih resign dan mencari pekerjaan dari rumah.
Baca Juga: Terlalu Lama di Depan Layar Bikin Sakit Kepala? Ini 6 Cara Mencegahnya
"Ini akan memperburuk masalah yang sudah mendesak di banyak organisasi yang berjuang untuk mempekerjakan dan mempertahankan wanita berbakat dan manajer minoritas," tulis survei.
Oleh sebab itu, survei ini menyarankan para pemimpin dan perusahaan untuk melihat kebutuhan karyawannya serta beradaptasi dengan permintaan pasar.
"Pada tahun 2021, memerintahkan karyawan kembali ke kantor untuk bekerja secara penuh berisiko adanya penyerbuan bakat terbaik ke saingan yang menawarkan pengaturan kerja hibrida," ungkapnya.
Pemimpin dan perusahaan bisa melihat gaya kerja Apple, mereka menerapkan sistem kerja 3 hari kerja dari kantor dan 2 hari kerja dari rumah.