Parapuan.co - Hari Kontrasepsi Sedunia diperingati setiap tanggal 26 September.
Seperti diketahui, fungsi utama kontrasepsi yaitu sebagai alat atau cara untuk mencegah kehamilan.
Kontrasepsi atau kontrol kehamilan hormonal bagi perempuan digunakan untuk mencegah terjadinya pembuahan saat berhubungan intim.
Saat ini, banyak sekali pilihan kontrasepsi yang menawarkan berbagai manfaat bagi perempuan selain mencegah kehamilan, seperti pil, IUD, implan, dan patch atau koyo.
Kontrasepsi tersebut bisa bertahan lama dan bisa diatur sesuai keinginan penggunanya, seperti tidak mengonsumsi atau melepas alatnya jika berencana hamil.
Baca Juga: Mengenal Alat Kontrasepsi IUD, dari Jenis hingga Manfaat KB Spiral Ini
Melansir dari Healthline, berikut manfaat kontrasepsi bagi perempuan selain mencegah kehamilan.
1. Mengatur siklus menstruasi
Kontrasepsi dapat membantu berbagai masalah menstruasi, termasuk pendarahan yang tidak teratur atau berat (menoragia).
Bahkan, dapat membantu perempuan dengan gejala sindrom ovarium polikistik (PCOS), termasuk jerawat dan rambut berlebih.
2. Membuat menstruasi tidak terlalu menyakitkan
Kontrasepsi mencegah ovulasi.
Di mana saat seorang perempuan tidak berovulasi, rahim mereka tidak mengalami kontraksi menyakitkan yang menyebabkan kram selama ovulasi.
Jika seorang perempuan mengalami menstruasi yang menyakitkan, kontrasepsi hormonal juga dapat meredakan nyeri saat menstruasi.
3. Membantu menghilangkan jerawat hormonal
Ketidakseimbangan hormonal sering kali menjadi pemicu utama timbulnya jerawat.
Itu sebabnya jerawat biasanya paling parah selama masa remaja.
Jika seorang perempuan terbiasa menunjukkan gejala jerawat hormonal hingga dewasa, kontrasepsi hormonal dapat membantu menjinakkan jerawat tersebut.
Baca Juga: Jenis Alat Kontrasepsi yang Bisa Digunakan untuk Mencegah Kehamilan
4. Mengurangi risiko kanker rahim
Kontrasepsi juga memiliki beberapa manfaat jangka panjang.
Perempuan yang menggunakan pil KB kombinasi memiliki kemungkinan 50 persen lebih kecil untuk terkena kanker rahim.
Efek ini dapat bertahan hingga 20 tahun setelah mereka berhenti minum pil.
Jadi, selain mencegah kehamilan, seorang perempuan bisa mengurangi risiko kanker rahim di masa depan.
5. Mengurangi risiko kista ovarium
Kista ovarium adalah kantung kecil berisi cairan yang terbentuk di ovarium seorang perempuan selama ovulasi.
Kista ini tidak berbahaya, tetapi terkadang menyakitkan.
Perempuan dengan PCOS sering memiliki sejumlah besar kista kecil di ovarium mereka.
Dengan mencegah ovulasi, kontrasepsi hormonal dapat mencegah pembentukan kista ini.
6. Membantu mengelola endometriosis
Endometriosis adalah kondisi menyakitkan yang terjadi ketika jaringan yang melapisi rahim, disebut endometrium, tumbuh di tempat selain di dalam rahim perempuan.
Jaringan ini berdarah selama periode menstruasi, tidak peduli di mana letaknya.
Ketika jaringan berdarah pada tempat di mana darah tidak mudah keluar dari tubuh, itu menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Kontrasepsi seperti Pil KB dan IUD biasanya merupakan pilihan yang baik untuk mengelola endometriosis.
Baca Juga: Mengenal Morning After Pill, Alat Kontrasepsi Darurat yang Kerap Dianggap Sebagai Obat Aborsi
7. Dapat mengurangi risiko anemia
Beberapa perempuan mengalami pendarahan yang sangat berat selama periode mereka, kondisi ini disebut menoragia.
Hal ini dapat meningkatkan risiko anemia.
Orang dengan anemia tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh mereka, yang dapat menyebabkan kelemahan dan kelelahan.
Kontrasepsi memungkinkan seorang perempuan melewatkan pendarahan yang dapat membantu mencegah anemia terkait periode menstruasi.
(*)