Parapuan.co - Dalam menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dibutuhkan pengetahuan yang benar agar tidak salah dalam merawatnya.
Berbicara tentang kesehatan seksual, sejatinya tak hanya memastikan kebersihannya, Kawan Puan.
Kita juga harus tahu cara menjaga fungsinya agar dapat berjalan dengan baik. Hal ini menjadi penting karena masih banyak orang yang abai dengan kesehatan organ kemaluannya.
Abai pada kesehatan seksual rentan terjadi karena minimnya pengetahuan seksual dan reproduksi sejak dini.
Padahal, pengetahuan ini tidak tabu dan sudah sewajarnya dimiliki setiap orang.
Untuk itu, peran orang tua begitu penting untuk menyampaikan pada anak khususnya saat berusia remaja mengenai pentingnya menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dengan Konsumsi 4 Vitamin Ini
Melansir dari laman Nakita, Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny N. Rosalin, SE, M.Sc., M.Fin, mengatakan, menjaga kesehatan organ reproduksi sangat penting untuk dilakukan terutama untuk remaja, baik itu perempuan atau laki-laki.
"Organ reproduksi merupakan hal yang sangat vital maka perlu kita jaga kesehatannya terlebih lagi apabila kita masih di usia remaja. Jadi ini untuk remaja-remaja Indonesia menjaga organ kesehatan reproduksi sangat penting termasuk laki-laki, dan terutama perempuan," kata Lenny.
Menurut Lenny masa remaja menjadi masa yang tepat untuk membangun kebiasaan baik dalam menjaga kesehatan organ kewanitaan.
"Kita sering dengar kesehatan reproduksi remaja karena masa remaja adalah waktu terbaik untuk membangun kebiasaan baik menjaga kebersihan yang bisa menjadi aset dalam jangka panjang," ungkapnya.
Selain itu, Lenny juga mengimbau bahwa bukan hanya menjaga kesehatan dari organ tersebut, melainkan didukung juga informasi yang benar terhadap hal ini untuk menghindari remaja dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kendati demikian, sebagian orang tua masih merasa bingung bagaimana cara menyampaikan hal tersebut pada anak.
Hal ini wajar karena sebagian orang tua merasa tidak nyaman untuk membicarakan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan pada anak.
Untuk itu, terdapat tips dari Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Konsultan Psikiatri Anak dan Remaja Rumah Sakit Pondok Indah – Bintaro Jaya, dr. Anggia dr. Anggia Hapsari, Sp.KJ (K) tentang bagaimana cara orang tua menjelaskan kepada anak perihal pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
Tubuh kita berharga sehingga harus dijaga dan dirawat, termasuk organ reproduksi ya, Kawan Puan.
Hal pertama yang bisa dilakukan orang tua adalah menjelaskan apa itu reproduksi, bagaimana sistem dan fungsi reproduksi, serta kapan fungsi reproduksi ini akan digunakan.
Selain itu, dalam penyampaian pentingnya kesehatan organ kewanitaan, orang tua juga bisa memasukkan values yang dimiliki keluarga.
Penyampaian tersebut penting untuk menjelaskan pada mereka betapa pentingnya hubungan yang sehat dan juga menghindari seks bebas.
Baca Juga: 3 Jenis Pemeriksaan Kesuburan untuk Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
Jelaskan tentang pentingnya menjaga kebersihan organ reproduksi agar terhindar dari berbagai penyakit tidak boleh dilupakan, Kawan Puan.
Selanjutnya, kamu bisa menyampaikan mengenai cara membersihkan dan mengganti pembalut yang benar ketika haid, mengganti underwear ketika berkeringat, membasuh genital dengan bersih setelah buang ar kecil dan buang air besar.
Tak lupa, sampaikan juga alasan mengapa hal tersebut perlu dilakukan oleh anak.
Terakhir, Kawan Puan tidak boleh lupa menjelaskan tentang hak dan boundaries (batasan) tubuh anak.
Tak kalah penting dari kebersihan organ reproduksi, menjelaskan pada anak mengenai adanya batasan orang lain terhadap tubuh mereka juga menjadi hal tak boleh dilewatkan.
Jelaskan pada anak mengenai apa yang harus dilakukannya saat orang lain mencoba memaksanya terkait hal tersebut.
Terakhir, sampaikan juga pada anak mengenai adanya bahaya pelecehan atau kekerasan seksual.
Sebagai orang tua, kamu bisa sampaikan perihal kesehatan seksual dan reproduksi perempuan pada anak di usia sedini mungkin untuk bekal di masa depannya.
(*)
Baca Juga: 4 Mitos Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Remaja, Apa Saja?