Parapuan.co - Quarter life crisis adalah periode emosional ketika seseorang mengalami pergolakan identitas pada awal masa pendewasaan.
Ketika mengalami quarter life crisis, Kawan Puan akan menanyakan tentang banyak hal, mulai dari jati diri, jodoh, pekerjaan, hingga pendidikan.
Krisis kehidupan ini biasanya dialami oleh seseorang pada rentang usia 25 sampai dengan awal 30-an tahun.
Saat seseorang mengalami quarter life crisis, maka satu ciri yang gampang dikenali adalah ia mulai mempertanyakan tujuan hidup.
Ada banyak sekali pertanyaan yang muncul di kepalamu, termasuk di antaranya eksistensi dan tujuan hidup di dunia ini.
Aku hidup di dunia ini tujuannya buat apa sih? Gunanya aku diciptakan di dunia ini untuk apa sebenarnya?
Ya, kira-kira seperti itulah pertanyaan yang muncul di benak saat Kawan Puan mengalami quarter life crisis.
Baca Juga: Ini 5 Rekomendasi Buku Soal Quarter Life Crisis dan Cara Menghadapinya
Pertanyaan-pertanyaan ini pun sering kali tidak ada jawabannya sehingga membuatmu frustasi.
Saat kamu merasakan hal ini, tenang, kamu tidak sendiri kok, Kawan Puan.
Krisis seperempat abad ini pun dialami oleh banyak orang, bahkan sampai dijadikan bagian dari film.
Banyak film-film Indonesia yang sedikit menyinggung soal quarter life crisis.
Karakter utamanya banyak mempertanyakan hal-hal dalam kehidupannya.
Untuk membuatmu merasa tidak sendiri, berikut ini rekomendasi film Indonesia tentang quarter life crisis.
1. Imperfect
Tonton di: Netflix
Film Imperfect karya Ernest Prakasa ini mengusung isu tentang kegalauan seorang perempuan.
Diceritakan, Rara adalah seorang perempuan bertubuh gemuk yang sering diejek oleh orang-orang di sekitarnya.
Rara pun sering dibandingkan dengan adiknya yang punya tubuh langsing.
Awalnya, Rara tidak peduli sampai suatu ketika bos di kantornya menawari posisi yang lebih tinggi hanya jika ia bisa mengubah penampilannya.
Menganggap itu suatu kesempatan sekali seumur hidup, Rara berusaha mengubah penampilannya, hingga ia lupa ada bagian yang ikut hilang bersama dengan berat tubuhnya.
Baca Juga: Realistis dan Relevan, 4 Film Barat Ini Angkat Isu Quarter Life Crisis
2. 5 Cm
Tonton di: Netflix
Lima orang sahabat yang sudah berteman selama sepuluh tahun berjanji untuk tidak bertemu dalam tiga bulan.
Selepas tiga bulan itu, kelimanya akan bertemu kembali dengan selebrasi mendaki puncak Gunung Semeru.
Dalam tiga bulan perpisahan itu, masing-masing dari mereka mencari tahu apa yang sebenarnya diinginkan dalam hidup.
Termasuk cita-cita apa yang ingin mereka raih, siapa orang yang paling berharga dalam kehidupan mereka, hingga mencari tahu apa makna persahabatan yang sudah terjalin begitu lama.
3. Tersanjung The Movie
Tonton di: Netflix
Film Tersanjung The Movie menceritakan kegalauan perempuan yang dihadapkan dengan banyak pilihan.
Saat sang perempuan itu beranjak dewasa, ayahnya yang berprofesi sebagai musisi mengalami pasang surut dalam kariernya.
Hal tersebut lantas membuat ibu tirinya memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Mereka pun kemudian mengalami krisis ekonomi sehingga membuat sang ayah berutang.
Demi melunasi utang ayahnya, perempuan ini akan dinikahkan dengan seorang laki-laki kaya.
Padahal, ia sendiri sedang terlibat cinta segitiga dengan dua sahabat laki-lakinya.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Lagu Indonesia yang Cocok untuk Lewati Quarter Life Crisis
4. Trinity, The Nekad Traveler
Tonton di: Netflix
Film Trinity, The Nekad Traveler menceritakan seorang perempuan pegawai kantoran yang punya hobi traveling.
Perempuan itu pun mengelola sebuah situs blog yang berisi cerita perjalanannya dan pengalamannya selama jalan-jalan.
Namun hobinya ini berbenturan keras dengan pekerjaannya sebagai karyawan kantor.
Ia sering mengambil jatah cuti untuk berlibur, hingga acap kali ditegur oleh sang atasan.
Trinity pun hanya mengandalkan uang gajinya untuk jalan-jalan ke berbagai tempat.
Film ini membuat kita bertanya, apakah karier dan pekerjaan ataukah hobi yang harus dipilih.
5. A Perfect Fit
Tonton di: Netflix
Film A Perfect Fit menghadirkan kehidupan perempuan yang sedang dihadapkan dengan banyak pilihan.
Sebagai seorang tunangan bangsawan Bali, Saski tokoh utama dalam film ini menyadari bahwa ia tak cinta dengan tunangannya itu.
Ia pun hanya bertunangan karena menyenangkan orang tuanya. Saski memang sedari kecil terbiasa hidup menuruti keinginan orang tua.
Lalu kemudian ada seorang peramal yang mengatakan bahwa Saski akan bertemu dengan sosok laki-laki yang tepat untuk dirinya.
Bagaimana Saski menghadapi semua hal itu mengingatkan kita yang sedang mengalami quarter life crisis dengan banyak pertanyaan di pikiran.
Baca Juga: Dengarkan 4 Lagu Barat Ini Jika Kamu Sedang Alami Quarter Life Crisis
(*)