Parapuan.co - Penyakit jantung, bersama dengan stroke dan penyakit pembuluh darah, termasuk dalam kelompok kondisi yang dikenal sebagai penyakit kardiovaskular (CVD).
Penyakit kardiovaskular dapat terjadi ketika arteri yang memasok darah dan oksigen ke otot jantung dan organ lain, seperti otak dan ginjal, tersumbat oleh bahan lemak yang disebut plak atau ateroma.
Proses ini disebut aterosklerosis. Ini bisa dimulai ketika seseorang masih muda dan mengembangkan penyakit kardiovaskular pada saat mereka mencapai usia paruh baya.
Baca Juga: Kebiasaan Berjalan Cepat Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung
Melansir dari Better Health, belum ditemukan penyebab pasti penyakit jantung, tetapi beberapa faktor risiko bisa berkontribusi terhadapnya.
Kamu dapat mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular dengan memilih makanan sehat, berhenti merokok, dan aktif secara fisik
Selain itu, penting untuk mengelola kondisi seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, depresi, serta mengelola berat badan yang ideal.
Faktor Risiko Penyakit Jantung
Berikut ini faktor risiko yang memungkinkan seseorang terkena penyakit jantung, meliputi:
1. Merokok
Selain menyebabkan kanker, merokok mempengaruhi arteri yang memasok darah ke jantung dan bagian lain dari tubuh. Ini mengurangi jumlah oksigen dalam darah dan merusak dinding arteri.
Merokok juga membuat dinding arteri lengket, menyebabkannya tersumbat oleh bahan berlemak yang disebut plak atau ateroma.
Perokok sering mengalami tangan atau kaki dingin akibat penyumbatan arteri, yang juga dapat menyebabkan masalah serius seperti gangren.
Jika arteri koroner tersumbat, hal ini dapat menyebabkan angina atau nyeri dada.
Jika gumpalan darah terbentuk di arteri koroner yang menyempit dan benar-benar menghalangi suplai darah ke bagian jantung, hal ini dapat menyebabkan serangan jantung.
2. Kolesterol Tinggi
Kolesterol adalah zat lemak yang diproduksi secara alami oleh tubuh. Ini digunakan untuk banyak hal yang berbeda dalam tubuh, tapi menjadi masalah ketika ada terlalu banyak dalam darah.
Kolesterol total yang tinggi menyebabkan bahan lemak secara bertahap menumpuk di arteri tubuh, sehingga mempersulit darah untuk mengalir.
Ada dua jenis kolesterol, yaitu:
Low-density lipoprotein (LDL), dikenal sebagai kolesterol 'jahat' karena dapat menambah penumpukan plak di arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
High-density lipoprotein (HDL), dikenal sebagai kolesterol 'baik' karena membantu melindungi tubuh dari serangan jantung dan stroke.
Baca Juga: Bahaya Makan Terlalu Cepat, dari Risiko Jantung hingga Berat Badan
3. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Tekanan darah tergantung pada dua hal utama, yaitu jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan seberapa mudah darah dapat mengalir melalui arteri.
Tekanan darah akan naik dan turun sepanjang hari, tergantung pada waktu dan aktivitas apa yang dilakukan.
Riwayat keluarga, pola makan, asupan alkohol, berat badan, tingkat aktivitas fisik, dan beberapa jenis pengobatan memiliki pengaruh kuat pada tekanan darah.
Tekanan darah tinggi dapat membebani jantung dan arteri yang mempercepat proses penyumbatan arteri. Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti serangan jantung dan stroke.
Tekanan darah tinggi juga dapat mempengaruhi arteri ke bagian lain dari tubuh seperti mata, ginjal dan kaki.
4. Diabetes
Orang dengan diabetes memiliki risiko lebih besar terkena serangan jantung, angina, dan stroke. Demikian pula, penderita kardiovaskular umumnya rentan terhadap diabetes.
Bagi orang dengan kedua penyakit tersebut, risiko serangan jantung dan stroke lebih tinggi daripada mereka yang tidak memilikinya.
Peningkatan diabetes diperkirakan terkait dengan orang yang tidak aktif secara fisik, kebiasaan makan yang tidak sehat, dan kelebihan berat badan.
Jika menderita diabetes, kelola kondisi dengan aktif secara fisik, memilih makanan sehat, dan menjaga berat badan yang sehat.
Pastikan minum obat untuk mempertahankan kadar glukosa darah normal, serta membuat perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok dan konsisten memantau tekanan darah.
Baca Juga: Ini Golongan Darah yang Lebih Berisiko Terkena Serangan Jantung
5. Kelebihan Berat Badan (Obesitas)
Obesitas atau kelebihan berat badan meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan, termasuk:
- Penyakit kardiovaskular
- Diabetes
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Kolesterol tinggi
- Penyakit kandung empedu
- Masalah sendi, seperti asam urat, radang sendi dan nyeri sendi
- Masalah tidur, seperti sleep apnea
- Jenis kanker tertentu
Untuk mencapai berat badan yang sehat, seimbangkan energi yang masuk ke tubuh melalui makanan dan minuman, dengan energi yang digunakan tubuh melalui aktivitas fisik secara teratur.
Nah, Kawan Puan itulah beberapa faktor risiko penyakit jantung yang harus kamu waspadai apabila kamu atau orang terdekatmu melakukan atau memilikinya. (*)