5 Fakta Menarik Boneka Raksasa Squid Game yang Hebohkan Media Sosial

Alessandra Langit - Selasa, 28 September 2021
Boneka Squid Game yang sedang viral di media sosial
Boneka Squid Game yang sedang viral di media sosial YouTube Netflix

Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu sudah menyaksikan serial Korea yang sedang viral, Squid Game?

Walaupun belum sempat menonton, pasti kamu sudah melihat beberapa cuplikannya di berbagai media sosial.

Salah satu cuplikan adegan yang ramai di medsos adalah episode permainan Lampu Merah dan Lampu Hijau yang menegangkan.

Pada permainan tersebut, peserta harus berhenti bergerak saat sebuah boneka anak kecil raksasa berkata "Lampu Merah".

Peserta dapat kembali bergerak saat boneka tersebut mengatakan "Lampu Hijau".

Namun, boneka raksasa tersebut punya mata yang tajam dan akan membunuh siapa saja yang bergerak saat perintah lampu merah.

Baca Juga: 3 Permainan di Squid Game yang Ternyata Ada di Indonesia, Apa Saja?

Ternyata, boneka raksasa tersebut ada di dunia nyata, lho!

Yuk kita kenalan lebih dekat dengan boneka menyeramkan yang viral itu lewat 5 fakta menarik yang dilansir dari Koreaboo.

1. Tempat asal boneka raksasa Squid Game

Boneka raksasa itu sebenarnya milik desa kereta kuda di Kabupaten Jincheon di Chungcheongbok-do, Korea Selatan.

Kabupaten Jincheon berjarak sedikit jauh dari Seoul dan dapat dicapai dalam waktu sekitar 2-3 jam dengan mobil atau bus.

Kabupaten ini memiliki desa dan museum kereta kuda yang disebut Macha Land. Boneka itu saat ini berdiri tegak di dekat pintu masuk.

2. Dipinjam saat syuting Squid Game

Tim produksi Squid Game ternyata tidak membuat rekayasa dari boneka tersebut, melainkan mereka meminjamnya saat syuting.

Boneka itu dikembalikan ke tempat setelah syuting. Menurut warga setempat, boneka itu sudah ada sebelum Squid Game difilmkan.

Tim produksi meminjamnya sementara dan mengembalikannya segera karena merupakan bagian dari cagar budaya tempat asalnya.

Potret boneka Squid Game di tempat asalnya
Potret boneka Squid Game di tempat asalnya Koreaboo

3. Kehilangan satu tangan setelah syuting

Sayangnya, tim produksi Squid Game harus bertanggung jawab atas hilangnya salah satu bagian dari boneka menyeramkan tersebut.

Boneka itu saat ini kehilangan salah satu tangannya. Padahal, selama drama berlangsung, kedua tangan itu masih ada.

Baca Juga: Ditanya Soal Sekuel Serial Squid Game, Sutradara Katakan Hal Ini

Tetapi setelah dikembalikan ke tempat asalnya, salah satu tangannya menghilang.

Tidak ada penjelasan lebih yang diberikan tim produksi sejauh ini.

Banyak netizen yang berpendapat bahwa tangan boneka tersebut dicuri untuk disimpan atau dijual lagi karena keviralannya.

4. Netflix mulai membuat replikanya di Filipina

Tim Netflix Filipina sepertinya ingin mengejutkan para penggemar Squid Game di kota Manila.

Replika dari boneka raksasa tersebut dibangun dan dipajang di sebuah pusat perbelanjaan yang ramai di Manila.

Tepatnya terletak di Robinsons Galleria Ortigas Mall di Manila, patung setinggi 10 kaki ini dapat ditemukan di pintu masuk sayap timur.

Dirancang untuk mengawasi pejalan kaki, mata boneka itu berubah menjadi merah jika merasakan seseorang menyeberang jalan saat lampu menyala merah.

Wah, boneka ini sepertinya akan mengganti tugas polisi lalu lintas untuk mengawasi para penyeberang jalan.

Baca Juga: Duh! Pengunjung Abai Prokes, Replika Squid Game Ditutup Lebih Awal

5. Viral di TikTok

Boneka raksasa ini memiliki suara dan dialog yang khas saat memberikan perintahnya di permainan.

Suara tersebut ternyata viral di TikTok dan menjadi latar musik untuk konten-konten kreatif oleh para TikToker.

Tidak hanya menampilkan dialog boneka tersebut, para kreator juga menambahkan musik menyeramkan setelah boneka berbicara.

Latar musik ini menjadi salah satu konten yang trending di TikTok dalam seminggu terakhir ini.

Jika boneka raksasa tersebut dibangun replikanya di Indonesia, apakah Kawan Puan akan mendatangi atau justru merasa takut? (*)

Sumber: Koreaboo
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja