"Hal ini sangat menstimulasi ide-ide untuk kemudian menulis skenario film berikutnya," tambahnya.
Proses karantina sampai 4 Oktober 2021 ini dijalani Wregas dan Shenina dengan rileks tanpa merasa terbebani.
Sebab, setelah karantina selama 14 hari ini telah dilalui, akan ada banyak peluang besar yang bisa ditemui dalam Busan International Film Festival (BIFF).
"Menghadiri festival film internasional termasuk salah satu upaya untuk tetap menggerakkan industri film Indonesia. Menghadiri juga membuka peluang-peluang kerja sama ke depan untuk produksi film selanjutnya," papar Wregas.
"Mulai dari bertemu dengan calon co-producer, posibilitas funding, project market, script lab, dan sebagainya," ujar lanjutnya.
Baca Juga: Jadi Pemeran Utama, Shenina Cinnamon Ungkap Karakter Sur di Penyalin Cahaya
Shenina sendiri berpendapat, "Saya tidak merasa terbebani dalam menjalani karantina ini."
"Malah saya bangga dan beruntung bisa datang ke festival film internasional bergengsi di tengah masa-masa sulit ini," lanjutnya.
"Mungkin waktu 14 hari dengan hanya berada di dalam kamar cukup terasa lama, tapi saya yakin nanti saat karantina sudah selesai, semuanya akan terbayar," tambah Shenina.
Film Penyalin Cahaya akan melakukan World Premiere dan masuk program kompetisi utama di Busan International Film Festival (BIFF) ke-26.
Film Penyalin Cahaya juga akan bersaing dengan sepuluh film dari delapan negara lain untuk memperebutkan empat penghargaan penting dan bergengsi di BIFF. (*)