Penyakit gusi yang disebut juga periodontal adalah masalah umum yang disebabkan oleh bakteri pada plak dan karang gigi.
Kamu perlu tahu, gejala pada tahap selanjutnya dari penyakit gusi termasuk gusi yang teriritasi, merah, dan berdarah.
Salah satu penyakit gusi ialah gangtivis, peradangan pada gusi akibat penumpukan bakteri di mana gigi bertemu dengan jaringan gusi.
Parahnya, hal tersebut dapat berkembang menjadi periodontitis, infeksi gusi serius yang merusak jaringan gusi dan tulang penyangga gigi.
Jika kemampuan mengunyah dan menelan terganggu, nutrisi yang tidak memadai juga dapat menyebabkan masalah kesehatan gusi tambahan.
Untungnya, penyakit gusi dapat dicegah dan diobati melalui perawatan gigi yang tepat. Ini termasuk flossing dan menyikat gigi setiap hari.
3. Gusi surut
Resesi gusi adalah proses bertahap di mana gusi menyusut dari gigi.
Hal ini umumnya disebabkan oleh penyakit gusi dan kebersihan gigi yang buruk, meskipun merokok, riwayat keluarga dan bruxism juga berpengaruh.
Baca Juga: Hari Lansia Sedunia, Ini 4 Jenis Olahraga yang Aman untuk Lansia
Gigi dapat menjadi sensitif karena akar gigi terbuka dan gigi tampak memanjang.
Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada jaringan mulut, peningkatan kemungkinan penyakit gusi, dan kehilangan gigi.
4. Mulut Kering
Banyak orang mengalami penurunan produksi air liur seiring bertambahnya usia, sindrom umum yang dikenal sebagai mulut kering atau xerostomia.
Masalah gula dan asam jadi lebih mudah menumpuk di mulut, mengakibatkan peningkatan kemungkinan gigi berlubang dan menyebabkan beberapa masalah yang disebutkan di atas.
Ini juga dapat menyebabkan bibir kering, pecah-pecah dan lidah bengkak, sehingga sulit untuk berbicara dan menelan.
Maka itu, umengatasi konsekuensi negatif ini, mintalah orangtua lansia di sekitarmu untuk minum air secara teratur dan hindari makanan dan minuman manis.
Mengunyah permen karet dan pelega tenggorokan dapat merangsang produksi air liur dan obat kumur dapat mencegah pembentukan asam, lho.