2. Gosok gigi tepat setelah makan
Setelah makan, boleh jadi sebagian kita akan menyikat gigi dengan pikiran hal itu dapat menghilangkan bakteri. Masuk akal, tetapi sayangnya tak akurat.
Bisa begitu karena saat Anda bangun di pagi hari, bakteri di mulut Anda telah berlipat ganda. Untuk itu, sikat gigi kamu sebelum kamu bersiap untuk sarapan.
Pasalnya, fluoride yang ditemukan dalam pasta gigi juga dapat membantu melindungi gigi Kawan Puan dari makanan.
Akan tetapi, sarapan juga menjadi salah satu makanan yang asam bagi mulut. Jika kamu menyikat gigi sebelum itu, asam bisa makin masuk ke enamel gigimu.
Maka itu, American Dental Association menyarankan, untuk menunggu satu jam penuh setelah makan untuk menyikat gigi.
Apabila gigi Kawan Puan terasa tidak enak menunggu selama itu, asosiasi merekomendasikan hanya mengunyah permen karet tanpa gula untuk membantumu.
3. Tidak membersihkan lidah
Kesalahan lain yang sangat umum dan sering dilakukan saat sikat gigi ialah melupakan kebersihan lidah karena terlalu fokus berusaha menjaga kebersihan gigi.
Baca Juga: Nyeri Miofasial Dikira Sakit Gigi di Hometown Cha Cha Cha, Apa Itu?
Padahal, lidah bertanggung jawab untuk mencicipi sesuatu, sehingga kita juga harus menjaganya.
Jika Kawan Puan tidak membersihkan lidah, maka kamu sama aja membiarkan bakteri menumpuk dapat menyebabkan bau mulut dan selera yang tumpul.
Tidak hanya itu, kuman dapat menyebar dari lidah ke gigi dan bahkan dapat menyebabkan peradangan pada gusi.
4. Sikat gigi sekali sehari
Jika Kawan Puan merasa di rumah saja dan tidak banyak makan yang manis-manis membuatmu cukup sikat gigi sekali sehari, maka kamu salah besar.
Menyikat gigi dua kali sehari yakni tepat sebelum sarapan dan sekali lagi sebelum tidur adalah cara terbaik untuk mencegah bakteri menumpuk.
Sepanjang hari, dan malam hari, lapisan lengket yang disebut plak menempel di gigi dan di sepanjang garis gusi Kawan Puan.
Makan makanan manis dapat menyebabkan plak menyerang enamel gigimu, dan itulah alasan kenapa kamu bisa mendapatkan gigi berlubang.
Jika plak tersebut dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, penumpukan ini akhirnya dapat mengeras dan membentuk karang gigi, hingga akhirnya memicu penyakit gusi.