Parapuan.co - Secara psikologi, inner child adalah bagian dari diri manusia yang tidak ikut tumbuh dewasa dan tetap menjadi sisi anak-anak, berapa pun usianya.
Ya, bagian ini akan selalu ada dalam diri manusia dan menetap dalam jiwa. Jika ada pemicunya, inner child kembali hadir dan menyebabkan suatu gejala.
Inner child menjadi bagian erat dalam diri baik ingatan dan emosi yang pernah kita alami saat masih kecil, baik itu pengalaman bahagia atau buruk.
Baca Juga: Lebih Baik Lupa, Kenapa Trauma Masa Kecil Panjang Umur Hingga Dewasa?
Psikolog klinis Reynitta Poerwito Bach. of Psych., M. Psi., menjelaskan, inner child adalah bagian dari diri manusia yang tetap menjadi anak-anak secara emosional dan psikologi.
"Jika kebutuhan inner child itu tidak terpenuhi maka akan memengaruhi bagaimana kita melihat dunia dan diri sendiri," kata Reynitta kepada PARAPUAN, Kamis (30/9/2021).
Reynitta menyebut, inner child yang tidak terpenuhi akan menjadi pengalaman buruk yang berpotensi menimbulkan trauma hingga dewasa.
Trauma tersebut bisa muncul kapan saja saat dewasa, dan ada gejala yang bisa diidentifikasi karena akan memengaruhi fungsi tubuh itu sendiri.
Tanda Umum Inner Child
"Tanda-tanda trauma masa kecil itu ada hubungannya dengan bagaimana kita berfungsi sebagai orang dewasa," tambahnya.
Reynitta menjelaskan ada tiga tanda umum saat trauma masa kecil hadir kembali di kehidupan kita, antara lain: