Menurut Reynitta, nasihat tersebut bisa terkesan baik dan mungkin sering dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Padahal, sebenarnya ini adalah beban.
"Beban-beban yang disampaikan dari orang tua kita walaupun logikanya benar atau maksudnya baik," kata Reynitta.
"Tapi dengan karakter anak tertentu, itu bisa menjadi beban yang membuat mereka tumbuh jadi punya beban psikologis," tambahnya.
Akibatnya, anak menjadi khawatir, takut salah, ambisius, dan tidak bisa menikmati hidup karena beban agar tidak mengecewakan orang tua.
Baca Juga: Inner Child yang Terluka Pengaruhi Hubungan dengan Pasangan, Ini 3 Tandanya
Selain itu, pengalaman yang menjadi trauma biasanya memiliki intensitas tinggi atau dilakukan berulang-ulang.
"Kalau trauma sudah jelas intensitasnya tinggi, namun untuk kita lihat adanya luka inner child tidak harus sesuatu yang benar-benar masif atau intens banget," kata Reynitta.
Bagaimana anak-anak mempersepsikan sesuatu yang terjadi atau nasehat dari orang tuanya bergantung kepada perkembangan psikologisnya di masa depan. (*)