Kalau tidak demikian, maka pembatik muda atau paru baya yang menekuni profesi ini dulunya juga mempunyai ibu atau nenek seorang seniman batik.
Bedanya pembatik dengan seniman konvensional atau modern lainnya, terletak pada gaung nama mereka.
Para pembatik tidak dikenal namanya di luar sana meski hasil karyanya sudah mendunia.
Mereka adalah orang di balik layar yang rendah hati dan tak merasa perlu menjadi seperti seniman terkenal lainnya.
Berikut alat dan bahan yang umum digunakan pembatik untuk memproduksi karya seninya:
Baca Juga: Hari Jantung Sedunia: Langkanya Dokter Spesialis Jantung di Indonesia
1. Kain putih
Bahan utama batik adalah kain putih polos, yang jenisnya dari kain mori sampai sutera.
Dahulu, kain yang digunakan merupakan hasil tentunan sendiri, tetapi kini berasal dari pabrikan atau impor.
2. Canting
Canting merupakan alat pembuat motif batik yang fungsinya sama seperti pena. Bedanya, canting memakai lilin malam sebagai tintanya.
Alat ini bentuknya beragam, tetapi umumnya melengkung dengan ujung runcing yang berfungsi membuat titik dalam sekali sentuhan.
Di bagian atas ujungnya yang runcing, terdapat mangkuk kecil untuk menampung malam sebelum diteteskan ke kain.