Mau bagaimanapun setelah perempuan menikah, sang suami bertindak sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah utama dalam rumah tangga.
“Namun, untuk keharmonisan keluarga, kamu harus mencari cara bicara yang enak supaya tidak sampai mengusik egonya,” jelas Ruisa.
Untuk itu, sebagai istri kamu bisa membantu menyemangati suami agar mencari pekerjaan baru.
Hal yang bisa kamu lakukan, seperti mencarikan informasi lowongan pekerjaan yang sekiranya cocok atau bisa juga dengan mengajaknya merintis usaha bersama.
Terlebih, di era digital seperti sekarang sudah semakin banyak usaha kecil yang dirintis secara online.
“Yang paling penting adalah punya niat bekerja. Jadi yang perlu didorong pertama kali adalah membangkitkan niat suami untuk bekerja,” imbuhnya.
Baca Juga: Setelah Perempuan Menikah, 5 Masalah Umum dalam Kehidupan Pernikahan
Memahami kebutuhan istri bekerja
Melihat kondisi suami tidak bekerja, perempuan berumah tangga bisa membantu dengan bekerja.
Namun hal ini tentu saja harus berdasarkan kesepakatan antara suami dan istri, karena saat istri bekerja tentu akan ada konsekuensinya.
Jangan sampai kemauan istri bekerja tidak mendapat dukungan suami, sebab hal ini bisa menjadi sumber permasalahan baru dalam pernikahan.
Kemudian, saat sang suami memberikan izin untuk istri bekerja, pastikan bahwa ia telah memahami kekurangan dan kelebihan dari istri yang bekerja.
Dengan kondisi istri bekerja, tentu akan ada tekanan dan stres yang dia alami dalam pekerjaan, sehingga pengertian dari suami begitu dibutuhkan.
Salah satu hal yang bisa dilakukan suami sebagai bentuk pengertian dengan kondisi seperti ini adalah berbagi pekerjaan domestik.
Selayaknya sebuah tim, sudah sewajarnya suami dan istri dapat saling membagi tugas, sehingga saat istri sibuk bekerja maka suami dapat membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga atau mengasuh anak.