Parapuan.co - Industri fashion kerap jadi sasaran kritik karena menggunakan material kulit atau bulu hewan sebagai material utama pada produk-produk mode atau aksesorinya.
Bahkan organisasi PETA tak henti-hentinya mengkritik dengan gamblang pelaku-pelaku industri yang masih mengindahkan kekejaman terhadap hewan demi meraup keuntungan.
Namun, beberapa tahun belakangan ini, meningkatnya kepedulian masyarakat perihal kekejaman terhadap hewan yang sering terjadi di industri fashion, mendorong para pelaku usaha untuk mengubah bisnisnya.
Salah satunya adalah dengan tidak lagi menggunakan bulu hewan sebagai material untuk produk-produk yang mereka jual.
Sambil merayakan World Animal Day atau Hari Binatang Sedunia yang jatuh tiap tanggal 4 Oktober, berikut PARAPUAN paparkan brand mode yang tak lagi menggunakan bulu hewan dalam produk mereka, seperti melansir dari People:
Baca Juga: Waspadai Ini Penyakit yang Sering Menyerang Hewan Peliharaan
Calvin Klein
Calvin Klein adalah salah satu pelopor brand mode yang menghentikan penggunaan material bulu.
Lebih tepatnya pada tahun 1994, Calvin Klein tak lagi menggunakan desain dengan bulu.
"Ini karena refleksi saya sendiri tentang perlakuan manusiawi terhadap hewan. Dan fakta bahwa segmen bulu dari bisnis kami tidak lagi sesuai dengan filosofi perusahaan kami," ujarnya kepada New York Times.
Versace
Versace pernah jadi sasaran protes PETA ketika banyak rancangannya yang memamerkan material bulu pada tahun 2006.
Namun kemudian kini Versace mulai menghilangkan material bulu dalam daftar material untuk produk fashion mereka sejak tahun 2018.
Vivienne Westwood
Melansir dari PETA.org, Vivienne Westwood mulai berhenti menggunakan bulu pada tahun 2007.
Hal ini ia lakukan setelah Westwood bertemu dengan organisasi hak-hak hewan dan mengetahui tentang penderitaan hewan yang dibesarkan dan dijebak untuk diambil bulunya.
Diakui oleh desainer asal Inggris yang terkenal dengan gaya punk modern ini bahwa ia akan melarang penggunaan bulu dari lininya atau desainer yang akan menjadi penerusnya nanti.
Prada
Rumah mode asal Italia, Prada Group, mengumumkan bahwa semua brand di bawah naungannya seperti Prada, Miu Miu, Church's dan Car Shoe, tak akan lagi menggunakan bulu binatang dalam desain atau produknya, yang mulai berlaku sejak koleksi Spring/Summer 2022.
"Prada Group berkomitmen untuk berinovasi dan tanggung jawab sosial dengan menerapkan kebijakan bebas bulu," kata desainer Miuccia Prada dalam sebuah pernyataan.
"(Prada Group) berfokus pada bahan inovatif akan memungkinkan perusahaan untuk mengeksplorasi batas-batas baru desain kreatif sambil memenuhi permintaan untuk produk etis," tambahnya lagi.
Sejak Humane Society International, Humane Society of the United States dan Fur Free Alliance menjalankan kampanye publik yang mendesak merek tersebut untuk menghentikan produksi pakaian dengan bulu sejak September lalu, mereka telah bekerja dengan Prada untuk membantu menerapkan perubahan tersebut.
Baca Juga: Gaet BTS Jadi Model, Ini Brand Fashion Termahal di Dunia Setelah Louis Vuitton
Burberry
Brand fashion ini mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menggunakan bulu rubah, cerpelai, angora, kelinci, dan rakun Asia.
Ricardo Tisci, perancang yang juga baru bergabung sebagai Chief Creative Officer sejak bulan Maret 2021, menandai perubahan ini sebagai era baru yang harus disambut baik.
"Kami membuat komitmen kuat untuk itu," kata CEO Burberry, Marco Gobbetti, kepada Business of Fashion.
"Ada sedikit (produk dengan bulu) yang masih tersedia di beberapa toko, namun kami akan segera menariknya. Ini (penggunaan material bulu) tidak akan lagi ada dalam ide kami," ujar Gobbetti.
Pada akhir tahun 2017 Gucci mengumumkan bahwa mereka bebas dari bulu.
Langkah ini sempat menghebohkan dunia fashion mengingat salah satu sepatunya yangg paling populer berlapiskan bulu.
"Apakah menurut Anda menggunakan bulu saat ini masih modern? Saya tidak berpikir itu masih modern dan itulah alasan mengapa kami memutuskan untuk tidak melakukannya. Ini sedikit ketinggalan zaman," kata Kepala Eksekutif dan Presiden Marco Bizzarri kepada Business of Fashion.
"Kreativitas bisa melompat ke berbagai arah alih-alih menggunakan bulu," tambahnya lagi.
Keputusan ini juga disetujui oleh Alessandro Michele yang mengatakan bahwa fashion adalah tentang tren, emosi dan bagaimana mengantisipasi keinginan brand serta konsumen.
Michael Kors
Pada akhir 2017, Michael Kors mengumumkan bahwa pada akhir Desember 2018, semua desain bulu akan dihapus dari koleksi Michael.
"Karena kemajuan teknologi dalam fabrikasi, kami sekarang memiliki kemampuan untuk menciptakan estetika mewah menggunakan bulu non-hewan," kata sang desainer, Michael Kors, dalam sebuah pernyataan yang diperoleh BoF.
"Keputusan ini menandai babak baru karena perusahaan kami terus mengembangkan penggunaan bahan inovatifnya," tambah Ketua dan Kepala Eksekutif Michael Kors, John D. Idol.
Langkah itu dilakukan setelah Michael Kors sering diserang demonstrasi oleh PETA dan aktivis hak-hak binatang sepanjang tahun 2017 yang memprotes penggunaan bulu.
Bahkan sang desainer pernah disergap di atas panggung dan aktivis PETA mengerumuni tokonya yang terletak di SoHo untuk diprotes.
Baca Juga: Telah Usai, Ini Tren Fashion Terbaik di New York Fashion Week 2022
Armani
Gorigio Armani membuat keputusan untuk bebas bulu pada koleksinya sejak tahun 2016.
"Dengan senang hati saya umumkan bahwa Armani Group telah membuat komitmen tegas untuk menghapus penggunaan bulu hewan dalam koleksinya," kata Armani saat itu.
Menurutnya, kemajuan teknologi menjadi alasan bagi Armani Group untuk meninggalkan praktik produknya yang kejam terhadap hewan.
"Mengejar proses positif yang dilakukan sejak lama, perusahaan saya sekarang mengambil langkah besar ke depan, mencerminkan perhatian kami pada isu-isu kritis untuk melindungi dan merawat lingkungan dan hewan," tambahnya.
Tom Ford
Tom Ford mulai meninggalkan bulu dari koleksi Musim Gugur 2018-nya setelah baru-baru ini mengadopsi gaya hidup vegan.
"Saya sudah menjadi vegan selama sekitar satu tahun terakhir," katanya kepada WWD.
Tom Ford mengatakan bahwa ia mulai mempertanyakan penggunaan bulu dalam koleksinya ketika dia menjadi vegan.
"Saya sudah mulai menggunakan lebih banyak bulu palsu. Saya belum siap untuk mengatakan bahwa saya bebas bulu. Namun, sekarang saya telah membatasi bulu dalam koleksi ini," ceritanya.
Stella McCartney
Sejak peluncuran brand pada tahun 2001, Stella McCartney tidak pernah menggunakan bulu asli.
Sebaliknya, ia justru menciptakan bulu sintetis yang ia sebut Fur-Free-Fur, yang mana menggabungkan tampilan dan nuansa bulu dalam desainnya, tanpa melakukan kekejaman terhadap hewan.
"Bulu adalah hal yang paling tidak perlu di dunia. Hewan-hewan itu tidak dimakan, jika mereka mencoba berpura-pura bahwa produk industri bulu bukan produk sampingan, hewan-hewan itu dibiakkan untuk diubah menjadi mantel," ujar McCartney memberi tahu Broadly pada tahun 2016.
Baca Juga: Telah Usai, Ini Tren Fashion Terbaik di New York Fashion Week 2022
Selain nama-nama di atas, sejumlah rumah mode dunia mulai mengikuti jejak para pendahulunya untuk meninggalkan material bulu yang tidak esensial dalam koleksi mereka.
Misalnya saja seperti Balenciaga dan Alexander McQueen yang mulai membuat keputusan bebas bulu sejak tahun 2021 ini. (*)