Parapuan.co - Seorang mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip) telah berhasil mengumpulkan tiga medali emas dari PON XX Papua.
Ia adalah Alifia Meidia Namasta, mahasiswi jurusan Prodi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Undip.
Prestasi yang ditorehkan Alifia ini tentu membuat bangga kampusnya dan juga kita semua para perempuan.
Alifia membuktikan kalau dalam ajang olahraga pun, perempuan mampu serta bisa meraih lebih dari satu medali emas.
Atlet perempuan ini adalah wakil kontingen PON Provinsi DKI Jakarta untuk cabang olahraga sepatu roda.
Baca Juga: Kartika Monim, Atlet Voli Perempuan Pembawa Obor PON XX Papua 2021
Alifia membuktikan kemampuannya dalam cabang olahraga sepatu roda selama empat hari perlombaan.
Ia menunjukkan kelasnya di lintasan sepatu roda Klemen Tinal Roller Sport Arena, Buper Waena, Kota Jayapura.
Melansir laman Undip via Kompas.com, tiga medali emas yang diperoleh Alifia berasal dari permainan individu dan juga beregu.
Untuk perlombaan individu cabang olahraga sepatu roda, Alifia berhasil meraih dua medali emas di nomor Eliminasi 15.000 meter putri dan Point to Point (PTP) 10.000 meter putri.
Sedangkan untuk perlombaan beregu, Alifia mencetak hattrick dengan emas ketiganya di nomor Relay 3000 meter putri yang dipertandingkan pada Kamis sore (30/9/2021).
Atas capaian luar biasanya ini, Alifia tentu sangat bersyukur. Sebab ia berhasil menyumbang tiga medali emas untuk kontingennya.
Tentunya ini sangat berarti sebab pemenang PON XX Papua adalah kontingen yang berhasil meraih medali paling banyak, terutama adalah emas.
"Alhamdulillah, luar biasa senang banget bisa mempersembahkan medali emas di nomor relay ini untuk tim DKI Jakarta," ujar Alifia, mengutip dari Kompas.com.
Alifia mengatakan kalau ini merupakan hattrick medali emas dia. Kemudian sebelum ini pun, Alifia juga mencetak hattrick dalam ajang Pra PON 2019 kemarin.
Perihal medali emas yang didapat, Alifia mengaku bahwa raihannya itu adalah untuk keluarga.
Baca Juga: Dibawakan Nowela di Pembukaan PON XX Papua, Ini Makna Lagu Aku Papua
Ia mempersembahkan medali emas itu untuk keluarganya yang selama ini sudah mendukung dirinya menekuni sepatu roda.
Alifia mengatakan kalau medali emas ini untuk keluarga yang sudah mendukung dengan luar biasa dan juga sabar menemani dirinya saat berlatih sepatu roda selama bertahun-tahun.
"Dan tentu saja yang tak kalah penting medali emas ini saya persembahkan untuk pelatih yang sudah bekerja keras membina saya dan terakhir untuk kontingen DKI Jakarta," ucap Alifia.
Perjalanan Alifia di PON XX Papua tidak berhenti di sini, Kawan Puan.
Ia pun akan bertanding juga untuk nomor maraton 42.000 meter dan Tim Time Trial (TTT) 10.000 meter yang dilombakan di Jalan Holtekamp, 1 dan 3 Oktober 2021.
PON XX Papua sendiri adalah bagian dari Pesta Olahraga Nasional yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali.
PON ini diikuti oleh seluruh provinsi Indonesia dengan mengikutsertakan ratusan hingga ribuan atletnya.
Tahun ini, Papua ditunjuk sebagai tempat penyelenggaraan PON XX.
Hal ini sekaligus menjadi catatan baru dalam sejarah penyelenggaraan multi event olahraga di Indonesia.
Baca Juga: Ruth Sahanaya dan Tulus Bawakan Rumah Kita di Pembukaan PON Papua 2020
Pasalnya, ini kali pertama PON digelar di wilayah timur Indonesia.
Mentari harapan baru dari Timur menjadi pesan utama dalam penyelenggaraan PON XX Papua 2021.
Tentu dengan harapan akan lahir atlet-atlet baru yang berprestasi. Termasuk juga harapan untuk lebih dapat mengenalkan wisata dan seni budaya. (*)