Parapuan.co - Memiliki rumah tangga yang harmonis dan langgeng tentu menjadi dambaan setelah perempuan menikah dengan pasangannya.
Namun, pada kenyataanya pernikahan yang bertahan lama tak hanya membutuhkan rasa cinta, ketertarikan fisik, ataupun hobi yang sama.
Pernikahan yang banyak dibayangkan oleh sebagian orang terlalu sempurna dan cenderung tidak sesuai dengan realita sebenarnya.
Padahal, untuk membuat rumah tangga langgeng, dibutuhkan usaha yang lebih besar daripada sekadar berbagi ketertarikan yang sama.
Lantas, bagaimana cara pasangan suami-istri dapat mempertahankan rumah tangganya selama 20 tahun dan bahkan lebih dari itu?
Baca Juga: Usai Perempuan Menikah, Kenali Risiko Menjalani Program Hamil
Melansir dari laman Very Well Mind, berikut ini 6 rahasia rumah tangga langgeng yang bisa dilakukan setelah perempuan menikah bersama pasangannya.
1. Berkompromi
Menyatukan dua isi kepala yang berbeda tentu saja tidak mudah, bahkan tak jarang juga menimbulkan konflik.
Tak sedikit pasangan yang mengeluhkan karena ada baru menyadari ada begitu banyak perbedaan pendapat di antara mereka.
Namun, pada dasarnya hal ini bisa diatasi dengan cara saling berkompromi.
Kompromi bukan berarti kamu harus selalu mengalah dan menyampingkan kepentinganmu di atas kepentingan pasangan setelah menjadi perempuan berumah tangga, ya.
Berkompromi yang dimaksud ialah dengan saling duduk bersama, mendengarkan dengan pikiran terbuka, saling memahami, kemudian membuat keputusan bersama.
Kompromi antara kamu dan pasangan bukan hanya diperlukan untuk persoalan besar.
Hal sederhana sekalipun seperti, membuat kalender kegiatan, jadwal tidur, dan batasan pribadi yang terdengar sepele pun harus dibicarakan.
2. Menghormati pasangan
Seiring berjalannya waktu dan pengalaman baru yang ditemui, setiap orang tentu akan terus berubah.
Memahami, menghargai, dan beradaptasi dengan perubahan itu menjadi sangat penting dalam hubungan, terutama setelah perempuan menikah.
Oleh karena itu, penting untuk bisa saling menghargai kebiasaan dan kekurangan satu sama lain, termasuk memahami setiap perubahan yang terjadi pada pasangan.
3. Rutin berkomunikasi
Banyak orang mengatakan bahwa komunikasi menjadi kunci suatu hubungan dapat terus berjalan harmonis.
Di era digital yang serba canggih ini memungkinkan bagi pasangan untuk tetap bisa saling terhubung meski keduanya sedang berada di tempat yang berjauhan
Kamu dan pasangan perlu berkomunikasi secara terbuka tentang kehidupan, minat, impian, sisi terburuk dalam hidup, dan perasaan satu sama lain.
Karena ini merupakan cara terbaik untuk mempertahankan keintiman dalam suatu hubungan.
Baca Juga: Biar Manglingi, Lakukan 4 Perawatan Rambut Ini Jelang Hari Pernikahan
4. Terbuka perihal keuangan
Masalah keuangan menjadi sumber perselisihan dalam rumah tangga pada banyak kasus.
Seperti, salah satu pihak merasa pihak lain begitu boros dan tertutup mengenai pemasukan dan pengeluaran keuangannya.
Padahal, dalam rumah tangga, keuangan menjadi tanggung bersama suami dan istri.
Oleh karena itu, baik kamu dan juga pasangan harus saling terbuka untuk membahas soal keuangan, mulai dari rencana pembagian tagihan, tabungan, hutang piutang, hingga alokasi tabungan untuk mewujudkan mimpi bersama.
Dengan adanya kejujuran mengenai keuangan bisa mencegah timbulnya trust issue dalam rumah tangga.
5. Saling memberi ruang
Upaya lainnya untuk mempertahankan pernikahan adalah saling memberikan ruang untuk satu sama lain.
Meski sudah hidup bersama, tapi kamu dan pasangan tetap membutuhkan waktu untuk me time atau sekadar berkumpul dengan teman-teman.
Oleh karena itu, penting untuk menghargai waktu tersebut dan saling membantu satu sama lain untuk bisa memiliki waktu untuk dirinya sendiri, walaupun sudah menjadi perempuan berumah tangga nantinya.
6. Tidak mengontrol pasangan
Dalam pernikahan yang sehat, baik dan kamu dan pasangan harus saling menghormati satu sama lain dan tidak menuntut dengan cara mereka sendiri.
Walaupun hidup bersama dan terikat dalam hubungan yang sah, bukan berarti baik kamu atau pun pasangan dapat mengontrol satu sama lain.
Baca Juga: Usai Perempuan Menikah, Ini 5 Cara Bangun Kepercayaan dalam Pernikahan
Karena, perilaku tersebut akan berisiko terjadinya kekerasan secara emosional, dan mereka yang menjadi korban akan begitu tertekan dalam menjalani kehidupan rumah tangga.
Alih-alih mencoba untuk memantau atau mengontrol satu sama lain, sebaiknya kamu dan pasangan belajar bekerja sama untuk suatu keputusan besar, seperti membelanjakan uang dan membesarkan anak.
Nah, dari sini saja sudah terlihat bahwa kehidupan setelah perempuan menikah dengan pasangannya tak selalu berjalan mulus dan selalu romantis, ya.
Maka itu, dibutuhkan usaha bersama untuk membuat kehidupan pernikahan begitu indah untuk dijalani. (*)