Melansir dari laman Yashoda Hospitals, studi sistematis tentang efek metabolik diabetes mellitus tipe 1 dan diabetes mellitus tipe 2 pada sumbu hipotalamus-hipofisis-ovarium telah mengungkapkan terdapat hubungan antara penyakit ini dan gangguan menstruasi.
Dengan kata lain, diabetes dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, khususnya gangguan menstruasi, perubahan dalam ritme menstruasi, dan berpengaruh pada keberhasilan kehamilan.
Lantas, bagaimana pengaruh diabetes terhadap kesuburan perempuan?
1. Infeksi urogenital : Perempuan yang mengidap diabetes akan lebih rentan mengalami infeksi dan kerusakan pada organ reproduksi, terutama saluran tuba.
2. Komplikasi kehamilan: Kadar glukosa darah yang tinggi dapat menyebabkan keguguran atau cacat bawaan pada janin. Peningkatan glukosa darah dan nutrisi yang berlebihan untuk pertumbuhan janin mengakibatkan makrosomia (sindrom bayi besar).
3. Penurunan libido: Karena kelelahan, depresi dan kecemasan kebanyakan wanita diabetes mengalami penurunan hasrat seksual. Karena pelumasan vagina yang kurang, wanita mungkin mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan saat berhubungan seks.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dengan 5 Vitamin ini
Pengaruh diabetes tipe 1 terhadap kesuburan perempuan
1. Gangguan siklus menstruasi: Diabetes tipe 1 dikaitkan dengan siklus yang lebih panjang (>31 hari), menstruasi yang lebih lama (≥6 hari), menstruasi yang berat, dan masalah menstruasi pada usia yang lebih muda (
2. Anovulasi: Anovulasi adalah tidak adanya ovulasi ketika hal itu diharapkan secara normal.
Anovulasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit mental kronis, ketidakseimbangan hormon.
BMI yang rendah membuat perempuan yang mengidap diabetes akan mengganggu kesehatan organ kewanitaan, khususnya pada menstruasi yang tidak teratur dan menyebabkan kelaparan sel (intracellular starvation).
3. Antibodi anti-sperma: Antibodi yang diproduksi pada perempuan pengidap diabetes dapat menyerang sperma dan sel telurnya.