Tak berhenti di situ, pengajar, penulis sekaligus aktivis ini juga berkecimpung di dunia organisasi perempuan.
Baca juga: Talita Setiyadi, Pencetus Toko Roti Sehat ala Eropa Pertama di Jakarta
Karya Toeti
Semasa hidup, Toeti banyak menelurkan karya-karya tulis berupa buku baik ilmiah maupun sastra.
Toeti Heraty diketahui mulai menulis sajak pada tahun 1966.
Kumpulan sajaknya yang diterbitkan menjadi buku, yakni Sajak-Sajak 33 (1973), Mimpi dan Pretensi (1982), dan sajak-sajak Toeti yang dimuat dalam buku Contemporary Indonesian Poetry (1975).
Karya Toeti juga mendunia dan banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda, Jerman, dan Perancis.
Ia juga menulis buku mengenai feminisme di antaranya, Emansipasi Wanita Menurut Simon du Beauvoir (karya skripsinya, 1961), Wanita Multidimensional (1990), Woman in Asia: Beyond the Domestic Domain (1989), Calon Arang-kisah perempuan korban patriarki (2000), dan Hidup Matinya Sang Pengarang (2000).
Dewan Penasehat di Yayasan Suara Ibu Peduli ini merupakan salah satu pendiri jurnal feminis pertama di Indonesia, yakni Jurnal Perempuan bersama aktivis dan pengajar lainnya, seperti Dr Gadis Arivia, Ratna Syafrida Dhanny, dan Asikin Arif (Alm).
Kawan Puan, sungguh inspiratif ya sosok Toety Heraty ini! (*)