Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Penyebab Haid Telat

Ratu Monita - Selasa, 5 Oktober 2021
Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, penyebab dari mentruasi telat.
Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, penyebab dari mentruasi telat. AaronAmat

Melansir dari laman Flo Health, berikut 8 penyebab umum terjadinya masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan berupa haid yang terlambat:

1. Stres

Stres bisa menjadi salah satu alasan paling umum mengapa haid terlambat.

Terdapat beberapa jenis stres, seperti stres emosional yang disebabkan oleh masalah hubungan, depresi, atau kecemasan

Selain itu, ada juga stres fisik yang disebabkan oleh pembedahan, cedera, atau penyakit seperti infeksi virus atau bakteri, diabetes, atau penyakit inflamasi pada saluran pencernaan.

Jika stres yang dialami terlalu berlebihan, maka dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh, yang pada akhirnya menyebabkan menstruasi terlambat atau bahkan tidak terjadi.

Siklus menstruasi sendiri diatur oleh sistem kompleks yang mencakup struktur otak (hipotalamus dan kelenjar pituitari), kelenjar tiroid, ovarium, dan rahim.

Stres dapat mengganggu regulasi siklus tubuh dengan memengaruhi hipotalamus.

Ketika itu terjadi, tubuh pun mengaktifkan mekanisme pertahanannya dan hanya fokus pada proses vital, sehingga menunda periode berikutnya sampai situasinya membaik.

Biasanya, setelah stres berkurang, menstruasi pun dapat kembali pulih.

Jika ini tidak terjadi, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Untuk manajemen stres, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan seperti meditasi dan olahraga.

Baca Juga: Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan yang Dialami Penderita Diabetes

2. Penurunan berat badan

Penurunan berat badan juga menjadi salah satu penyebab umum seseorang mengalami menstruasi telat. 

Pasalnya, kekurangan berat badan dapat mencegah seseorang menstruasi.

Kondisi tersebut terjadi karena penurunan berat badan dalam waktu cepat karena diet atau olahraga yang berlebihan dapat memengaruhi kondisi hormon tubuh dan berdampak pada kondisi kesehatan organ kewanitaan.

Dalam kondisi tersebut, tubuh membutuhkan waktu untuk pulih setelah kehilangan berat badan dalam waktu singkat.

Dengan menjaga kesehatan dan mempertahankan gaya hidup sehat dapat membantu memulihkan siklus menstruasi menjadi teratur.

3. Kelebihan berat badan

Berat badan yang melebihi batas normal juga memengaruhi siklus menstruasi.

Hal tersebut terjadi karena kelebihan berat badan dapat mempengaruhi ovulasi dengan mengubah kadar estrogen dan progesteron tubuh. 

4. Pemakaian kontrasepsi

Memulai atau menghentikan penggunaan kontrasepsi hormonal juga dapat menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi.

Kondisi tersebut disebabkan oleh pil KB yang mengandung hormon estrogen dan progestin.

Sebagai informasi, kedua hormon tersebut berfungsi dalam mencegah ovarium melepaskan telur dan secara signifikan mengurangi kemungkinan hamil.

Dengan kata lain, ia juga dapat mengurangi frekuensi menstruasi.

Bagi sebagian orang, diperlukan waktu hingga tiga bulan sebelum siklus kembali normal setelah berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal.

Sumber: Flo Health
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat