Parapuan.co - Berhenti dari pekerjaan sebagai pegawai kantoran untuk berbisnis bisa dibilang wajar dan sering dilakukan.
Lantas, bagaimana jika seseorang berhenti dari pekerjaannya untuk berkebun? Itulah yang dilakukan oleh Siti Soraya Cassandra.
Walau tinggal di perkotaan yang notabene minim lahan, Siti Soraya Cassandra memilih untuk meninggalkan pekerjaannya dan fokus berkebun.
Rupanya, kondisi perkotaan yang penuh polusi membuatnya ingin menikmati kesegaran alam melalui hasil kebunnya sendiri.
Hal tersebut membuat Siti Soraya Cassandra mantap mendirikan Kebun Kumara di tahun 2016.
Seperti apa perjalanannya meraih kesuksesan dari bercocok tanam? Simak kisahnya seperti dilansir dari Tabloid Nova Edisi 1696 Terbit 24-30 Agustus 2020.
Baca Juga: Profil Kristy Nelwan, Head of Communication Unilever Indonesia
Awal Mula Siti Soraya Cassandra Berkebun
Perempuan yang akrab disapa Sandra itu mulai terpikir untuk berkebun berkat obrolannya bersama keluarga.
Suatu ketika saat sedang mengobrol mengenai isu lingkungan, ia tersentuh dan merasa sudah lama terputus dari alam.
"Mulanya saya, suami, dan keluarga sering bahas isu lingkungan seperti polusi udara sampai air," ungkap Sandra.
Alhasil, ia ingin membuat sesuatu yang punya dampak pada lingkungan, salah satunya dengan berkebun.
Meski awalnya berat, ia mantap memutuskan resign dari kantor berkat dukungan suami dan seluruh anggota keluarga.
Terlebih, ketika bekerja kantoran Sandra merasa karier stagnan tidak berkembang.
"Saya memang enggak suka dengan kerja kantoran, saya memang berencana enggak lama ya, kerja kantoran," kata perempuan lulusan Jurusan Psikologi Universitas Indonesia itu.
"Nah, karena sering bahas isu lingkungan, jadi saya memutuskan untuk resign dan membangun Kebun Kumara bersama suami dan adik-adik," tambahnya.
Dari situlah kemudian ia keluar dari posisinya sebagai Social Perfomance Advisor di Shell Upstream Indonesia.
Baca Juga: Profil Putri Hotman yang Berani Tegur Luna Maya Soal Mental Health
Bertahan di Tengah Risiko
Berkebun memiliki risiko tersendiri bagi Sandra, mulai dari siap kotor sampai memulai dari awal ketika tanamannya mati.
Ia juga harus terpapar sinar matahari dan bersentuhan dengan ulat dan tanah liat ketika berkebun.
Meski begitu, ia tak berhenti lantaran suka dengan lingkungan dan terbiasa dengan tanah dan cangkul.
Terlebih lagi, ia sudah tidak menerima penghasilan bulanan dan bercocok tanam pun belum tentu menghasilkan uang.
Setelah tiga tahun, sekitar 2019 barulah Sandra merasakan kegiatannya berkebun berbuah manis.
Namanya mulai dikenal dan ia muncul di sebuah film dokumenter berjudul Semes7a yang diproduseri aktor Nicholas Saputra.
Di film, Sandra dianggap sebagai satu dari tujuh orang yang aktif melindungi Bumi.
Sebelum muncul di film dokumenter, Sandra sendiri aktif memberikan edukasi berkebun bagi masyarakat perkotaan.
Baca Juga: Mengenal Madeleine Albright, Perempuan Tertua yang Masuk Forbes 50 Over 50
Tak hanya orang dewasa, ia juga mengedukasi anak-anak untuk mau berkebun dan akrab dengan tanaman.
"Enggak cuma orang dewasa, saya juga mengedukasi anak-anak sekolah untuk mau berkebun dan kenal dengan tanaman," terang Sandra.
"Bukan hanya berkebun, tapi juga mengajak mereka untuk peduli dengan lingkungan, seperti mengenalkan asal muasal makanan kita, dan ke mana sampah kita itu dibuang," tuturnya lagi.
Hebat, ya, Kawan Puan? Mudah-mudahan kisahnya menginspirasimu juga, ya! (*)