Parapuan.co - Seorang mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, bernama Alisya Mellynar berhasil meraih medali emas PON XX Papua cabang olahraga wushu.
Alisya merupakan mahasiswi Unair jenjang D4, Pengobat Tradisional, Fakultas Vokasi (FV).
Menariknya, ini adalah PON pertama Alisya dimana ia bertanding untuk cabang olahraga wushu.
Sebelumnya, ia belum pernah sama sekali bertanding di Pekan Olahraga Nasional.
Baca Juga: Pecahkan Rekor Baru, Angeline Soegianto Raih Emas Selam Kolam di PON XX Papua
Maka ketika berhasil medali emas, Alisya sungguh tidak pernah menduganya.
"Ini merupakan kali pertama bagi saya mengikuti PON, sehingga saya juga tidak memiliki target untuk berhasil naik podium," ujarnya melansir dari laman Unair, via Kompas.com.
Cabang olahraga wushu sendiri dipertandingkan mulai dari Rabu (29/10/2021) hingga Minggu (3/10/2021).
Wushu di PON XX Papua digelar di GOR Futsal Dispora, Kabupaten Merauke, Papua.
Raihan emas Alisya ini sekaligus mengantarkan Jawa Timur sebagai juara umum cabang olahraga wushu PON XX Papua.
Alisya Mellynar bertanding untuk nomor taolu taiji quan dan taiji jian putri di PON XX Papua.
Meski ini adalah PON pertama Alisya, namun bukan berarti sebelumnya ia tidak pernah mengikuti pertandingan.
Mahasiswi angkatan 2019 ini sudah pernah berhasil memperoleh beberapa prestasi lain di tingkat nasional maupun internasional.
Di tingkat nasional, Alisya pernah menang ajang kejuaraan nasional (Kejurnas) Wushu Junior dan Senior di Semarang tahun 2017.
Ia pun meraih prestasi dalam Kejurnas Wushu Junior dan Senior (Piala Presiden dan Piala Raja Sultan Hamengkubuwono X) di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2018.
Baca Juga: Kalahkan Catatan Waktu Pribadi, Tyas Murtiningsih Raih Emas PON XX Papua
Tidak sampai di situ, Alisya pun berprestasi di Kejurnas Wushu Junior dan Senior (Piala Presiden dan Babak Kualifikasi PON 2020) di Bangka Belitung.
Untuk tingkat internasional, Alisya pernah meraih medali satu emas dan satu perak dalam ajang International Borneo Martial Arts Open, Sibu, Malaysia, tahun 2017.
Selain itu Alisya pun memperoleh dua medali emas pada 3rd World Taijiquan Championships, Burgas, Bulgaria, tahun 2018.
"Dalam setiap kompetisi, saya selalu ingin memberikan yang terbaik untuk pelatih dan orang tua saya," ucapnya.
Telah berhasil meraih medali emas PON XX Papua, semangat Alisya untuk terus mengukir prestasi semakin membara.
Ia ingin ke depannya bisa lebih banyak mengukir prestasi.
Namun belajar dari pengalaman sebelumnya, Alisya mengatakan bahwa dirinya tidak ingin terlalu banyak target dan juga tidak ingin berekspektasi terlalu tinggi.
Dia tetap memberikan usaha yang terbaik tetapi dia berserah kepada Yang Maha Kuasa terkait apa yang akan terjadi.
"Menurut saya, ketika telah memutuskan untuk menggeluti sesuatu maka jangan memberikan usaha yang setengah-setengah," ucap Alisya.
Baca Juga: Tim Softball Putri Tuan Rumah Papua Pimpin Pertandingan PON XX Papua
"Ketika melakukan sesuatu tidak tulus dari hati maka hasil yang didapatkan juga tidak akan setinggi yang diharapkan," kata perempuan yang akrab disapa Alis itu.
Alis pun berpesan ketika tidak ada motivasi untuk berprestasi dari diri sendiri, maka cobalah untuk melihat perjuangan orang sekitar.
Menurut dia, usaha yang dilakukan orang lain akan menjadi sia-sia ketika tidak muncul kesadaran dari diri sendiri. (*)