Parapuan.co - Kabar membanggakan datang dari sprinter asal Jawa Barat, Tyas Murtiningsih, yang berhasil mencetak rekor baru dan membawa pulang medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Rekor tersebut berhasil diukirnya ketika bersaing di babak pertama nomor 100 meter putri PON Papua pada Rabu (6/10/2021) kemarin.
Salah satu atlet perempuan di PON Papua ini hanya membutuhkan waktu 11,67 detik saja, Kawan Puan, untuk mencapai final.
Melansir Kompas.com, Tyas Murtiningsih kini menaklukkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh sprinter asal Maluku, Irene Joseph, pada pada PON 2000 di Jawa Timur silam.
Saat itu, Irene Joseph mencatatkan waktu 11,73 detik.
Baca Juga: Profil Siti Soraya Cassandra, Pekerja Kantoran yang Resign untuk Berkebun
Menorehkan banyak prestasi
Tyas Murtiningsih sendiri merupakan seorang sprinter yang kelahiran 10 Agustus 1997.
Perempuan berusia 24 tahun itu pernah menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).
PON XX Papua bukan ajang olahraga satu-satunya di mana Tyas Murtiningsih menorehkan prestasinya.
Atlet cabang olahraga atletik itu sebelumnya sudah memiliki segudang prestasi, Kawan Puan.
Beberapa prestasi yang pernah diraihnya adalah ketika ia membawa pulang dua medali emas di Kejuaraan Nasional Junior pada tahun 2016.
Selain itu, pada tahun 2017, ia kembali membuktikan kemampuannya dengan meraih medali emas sekaligus perunggu di Jatim Open.
Meskipun sibuk mengikuti berbagai ajang kejuaraan, semasa kuliah Tyas Murtiningsih juga selalu mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dikutip dari Warta Kota, Tyas Murtiningsih pernah mendapatkan apresiasi dari pimpinan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).
Saat itu, pihak universitas mengatakan bahwa ia merupakan salah satu atlet yang berhasil mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas tiga meski memiliki jadwal yang padat.
Berusaha melawan diri sendiri
Tyas Murtiningsih memiliki prinsip bahwa tidak ada lawan yang lebih berat dari diri sendiri.
Baca Juga: Perjalanan Karier Diana Kusumastuti, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR
Sebab, setiap atlet pastinya memiliki potensi yang sama untuk menjadi yang tercepat dalam sebuah lomba.
“Kalau ditanya lawan terberat, maka jawabannya adalah diri sendiri. Dan kalau itu bisa, maka kita akan menang dan bisa lebih baik dari sebelumnya,” ujar Tyas, dikutip dari situs resmi PB PON via Tribunnews.
Meski baru pertama kali berhasil meraih emas di ajang kejuaraan PON, Tyas sudah menentukan goal selanjutnya, yakni untuk ikut serta di kompetisi lainnya yang lebih tinggi.
Inspiratif dan membanggakan sekali ya kisah atlet perempuan yang satu ini! (*)