"Karakter Sur sangat kuat, gigih, dan mau tahu apa yang terjadi sebenarnya sama dia," ucapnya.
Akan tetapi aktris berusia 22 tahun itu pun tak mengelak jika ia ada sedikit kesulitan saat harus memerankan karakter Sur.
Terlebih karena Sur mengalami kejadian bertubi-tubi, mulai dari swafotonya dalam keadaan mabuk beredar, dianggap mencemarkan nama baik fakultas, hingga harus kehilangan beasiswa.
Pastinya, ada berbagai macam perasaan dan trauma yang tersimpan dalam diri Sur.
Namun alih-alih bersedih maupun menyerah, Sur malah ingin mencari tahu kebenaran di balik beredarnya fotonya itu.
"Sejujurnya sangat sulit, maksudku isu yang diangkat soal kekerasan seksual, pasti banyak trauma yang ia lalui, dia juga harus kuat menjalani hidupnya dengan kekerasan itu," ungkap Shenina.
Shenina pun mengatakan bahwa film Penyalin Cahaya ini dapat menjadi salah satu cara untuk menyuarakan topik tentang kekerasan seksual.
Baginya, memerankan Sur merupakan tanggung jawab besar agar nilai-nilai yang hendak disuarakan lewat kisah Penyalin Cahaya bisa sampai ke penonton dan masyarakat.
"Saya sangat bangga bisa berkontribusi lewat berakting dalam film ini. Apalagi Penyalin Cahaya adalah film panjang pertama saya sebagai pemeran utama," ujar Shenina dalam rilis yang PARAPUAN terima.
"Saya juga berharap dengan film Penyalin Cahaya, kita bisa mengharumkan nama Indonesia di kompetisi festival film internasional lain," tegasnya.
Baca Juga: Penyalin Cahaya, Film Panjang Pertama Wregas Bhanuteja Angkat Isu Kekerasan Seksual
(*)